Nyaris seluruh komik berbentuk digital yang ada di dunia internet tersedia secara gratis. Pembaca biasanya tidak dipungut biaya sepeser pun untuk bisa menikmati konten-konten tersebut. Lantas, dari mana para kreator komik digital itu bisa mendapatkan penghasilan? Faza Ibnu Ubaydillah Salman, atau akrab disapa Faza Meonk, berkata bahwa meski komik digital tersedia secara cuma-cuma di dunia maya, para kreator tetap bisa mendapatkan penghasilan yang sangat besar. Ia mencontohkan dirinya sendiri. Kreator seri komik Si Juki ini mengaku sudah mendapatkan penghasilan bersih hingga Rp 60 juta per bulan.Menurut Faza, komikus selama ini memang tidak terlalu memikirkan penghasilan karena melakukannya sebagai hobi. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang ingin menjadikan hobi membuat komik ini untuk mendapatkan penghasilan.Melalui iklanSebenarnya ada beberapa teknik yang bisa digunakan oleh komikus untuk mendapatkan uang dari komik digital. Salah satunya, masih menurut Faza, adalah dengan melalui iklan atau endorsement.Agar dapat mendulang penghasilan lewat sistem iklan tersebut, Faza menyarankan bagi komikus untuk mencari follower sebanyak mungkin terlebih dahulu. "Kalau sudah punya 100.000 follower misalnya, biasanya suka ada yang nawarin iklan untuk memperkenalkan produknya di komik buatan kita," ujar Faza di acara Next Big Tren "Peluang Bisnis Komik Digital" di Kampus Anggrek Bina Nusantara University, Selasa (1/3/2016). Meskipun begitu, iklan tersebut tidak selalu berupa banner atau secara terang-terangan, malah biasanya soft selling. "Contohnya seperti ketika Si Juki megang ponsel merk tertentu," imbuhnya. Publisher digitalCara lain untuk melakukan monetisasi adalah melalui publisher digital. Biasanya, publisher atau penerbit seperti ini menawarkan kontrak dengan imbalan honor dalam periode tertentu, biasanya per bulan.Publisher digital pun sudah mulai banyak bermunculan di Indonesia. Salah satunya adalah Webtoon buatan Line, Kosmik, dan Re-on."Masih banyak publisher digital lain yang akan muncul di Indonesia," kata Faza.FreemiumSelain itu, ada sebuah cara monetize yang disebut sebagai freemium. Melalui cara ini, seorang komikus biasanya akan terus mengunggah karyanya secara gratis. Biasanya komikus tersebut bisa mendapatkan banyak follower yang setia. Nah, apabila suatu saat si komikus tersebut memutuskan untuk mencetak komik buatanya menjadi versi fisik atau karya versi premium, sebagian dari para follower setia tersebut dipastikan akan rela mengeluarkan uang untuk membeli komik fisik itu. "Misalnya seorang komikus punya 100.000 follower. Jika 10 persennya saja membeli komik fisik buatannya, itu berarti sudah sekitar 10.000 eksemplar buku terjual," ujar Faza.IP BusinessFaza yang lulusan Bina Nusantara University turut menyarankan para komikus untuk menciptakan karya semenarik mungkin. Nanti, saat sudah terkenal, karya dari komikus tidak hanya terbatas pada komik saja, tapi berkembang ke produk lain, seperti merchandise, film animasi, dan masih banyak lagi.Faza mencontohkan karya buatan Fujiko Fujio, Doraemon. Awalnya, Doraemon hanya berbentuk merchandise saja. Tetapi, setelah sangat terkenal di dunia, penciptanya bisa menjual Intellectual Property (IP) Doraemon ke berbagai pihak. Pada akhirnya, Doraemon berubah wujud, dari komik menjadi berbagai merchandise dan juga film animasi."Bahkan, setelah meninggal pun, IP milik Fujiko Fujio masih terus diminati. Pendapatannya pun masih terus mengalir ke anggota keluarganya," pungkas Faza.
Begini Cara Mendatangkan Uang dari Komik Digital
Deliusno - Rabu, 02 Maret 2016 | 10:44
Popular
Hot Topic
Tag Popular