Sejak diujicobakan di BSD City pada Mei lalu, klaim Ridzki, respon konsumen sangat positif.
Makanya, sebulan kemudian, GrabWheels diujicobakan di Bandara Soekarno Hatta.
"Oleh karena itu, kami optimistis bahwa layanan GrabWheels bisa menjadi solusi moda transportasi personal untuk perjalanan jarak dekat," ujar Ridzki.
Dengan kehadiran beberapa pemain itu, tentu pasar bisnis sewa kendaraan listrik berbasis aplikasi ini semakin tren.
Baca Juga: Startup Coworking Space Indonesia, CoHive Raih Pendanaan Rp 192 Miliar
Tak hanya di perkantoran, moda transportasi ini juga cocok dikembangkan di area pariwisata, seperti Bali, ujar Deden.
Sepeda dan skuter listrik memang tidak memerlukan surat-surat kendaraan.
Namun, lantaran berupa motor listrik, imbuh Deden, kendaraan yang disewakan Vrent memiliki STNK dan aman dipakai di jalan raya.
Karena pemain bisnis penyewaan kendaraan listrik berbasis aplikasi ini masih terbatas, lokasi stasiunnya pun terbatas.
Deden berharap bakal semakin banyak perkantoran atau pusat perbelanjaan yang menyediakan stasiun pengisian bahan bakar listrik atau charging station.
Baca Juga: Bisnis Pertunjukan Marak, Startup Movintik Layani Manajemen Tiket Bagi Penyelenggara
Selain persoalan charging station yang masih terbatas, tantangan lainnya adalah masalah habit atau kebiasaan masyarakat kita.