Follow Us

Kisah Bobolnya Tagihan Game Online Rp 11 Juta di Kediri Akibat Anak Pakai Identitas Ayah

None - Kamis, 11 April 2019 | 18:16
ilustrasi game Mobile Legends
way

ilustrasi game Mobile Legends

Nextren.com - Satu demi satu, korban efek negatif game online bermunculan.Setelah berbagai kabar tentang sakitnya seseorang, bahkan meninggal karena terlalu lama bermain game, kini ada kabar ibu-ibu di Kediri yang kebobolan tagihan telepon selulernya.Seperti kita ketahui, untuk bisa bermain game online dan membeli aneka senjata di sebuah game, perlu pulsa dan akses internet terus menerus.Tagihan pembayaran game online yang harus dibayar Ririn Ike Wulandari (37), seorang ibu di Kediri, Jawa Timur, total mencapai angka Rp 11.994.000.

Baca Juga : Ini 4 Game Android Adaptasi Anime Yang Patut Dicoba, Seru Cuy!Itu setelah Ririn melakukan penghitungan ulang dengan mengacu pada histori transaksi pembelian fasilitas di tiga game yang dimainkan anaknya. Game online itu yakni Minecraft, Mobile Legend, serta Free Fire. "Untuk transaksi berdasarkan invoice sudah saya rekap terpisah berdasarkan gamenya," ujar Ririn Ike Wulandari ketika ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (11/4/2019).Dari penghitungannya itu dia menemukan sebanyak 49 transaksi.

Baca Juga : Bersamaan Dengan Snap Games, Snapchat Juga Rilis Fitur Unik Ini

Jumlah itu Ririn tidak menghitung beberapa transaksi yang berhasi dibatalkan dari Google Play. Besaran transaksi itu berbeda-beda tiap jenis game online dengan pembelian minimal Rp 15.000 hingga Rp 1 juta lebih. Untuk Mobile Legend total tagihan transaksi Rp 3.431.000, Free Fire Rp.6.577.000, serta Minecraft dengan total tagihan Rp 789.000. Saat ini dia juga tengah melakukan daya upaya sekuat tenaga menyelesaikan masalah itu.

Baca Juga : Ini Tanggal Rilis Realme 3 Pro di India, Indonesia Mohon Bersabar

Ririn Ike Wulandari, ibu yang mendapat tagihan pembayaran game online Rp 11 juta
(KOMPAS.com/ M.AGUS FAUZUL HAKIM)

Ririn Ike Wulandari, ibu yang mendapat tagihan pembayaran game online Rp 11 juta

Dia masih punya kesempatan penyelesaian sebelum tenggang pembayaran tagihan telepon pascabayar yang jatuh pada tiap tanggal 20. Selain itu dia juga punya kesempatan untuk melakukan klaim keberatan di Google Play hingga waktu 90 hari usai transaksi. Langkah itulah yang kini sedang dia lakukan. Yakni menghubungi langsung pengembang game maupun Google Play untuk membatalkan transaksi.

Baca Juga : Cuma Main Game Bisa Hasilkan 400 Juta Rupiah! Ya Kali Ga Kuy!

"Saya ambil dua cara itu," imbuhnya. Dari upayanya itu, dia berhasil melakukan pembatalan pembelian pada beberapa transaksi. Bahkan pada game Minecraft, Ririn berhasil Refund total terhadap dua transaksi pada game itu dengan nominal Rp 789.000. Dia kini masih menunggu hasil pembatalan transaksi lainnya yang prosesnya sedang berlangsung. Dia tengah berjuang agar semakin banyak transaksi yang dapat dibatalkan.

Baca Juga : iOS Nggak Bisa Untuk Main Games? Apple Arcade Bisa

Screenshoot curhatan Ririn Ike Wulandari (37), seorang ibu di Kediri, Jawa Timur yang mendapat tagihan pembayaran game online anaknya hingga lebih dari Rp 11 juta, di akun Facebooknya
(Dok. Facebook Ririn Ike Wulandari)

Screenshoot curhatan Ririn Ike Wulandari (37), seorang ibu di Kediri, Jawa Timur yang mendapat tagihan pembayaran game online anaknya hingga lebih dari Rp 11 juta, di akun Facebooknya

"Ini masih terus berjuang melakukan pembatalan," lanjutnya.Pakai identitas ayahSebelumnya diberitakan, Ririn kaget mengetahui tagihan telepon pascabayar milik suaminya membengkak dari biasanya Rp 40.000 mendadak berubah menjadi Rp 11 juta. Usut punya usut, anak lelakinya yang masih usia 12 tahun dan duduk di bangku kelas 6 SD menggunakan nomor telepon dan email ayahnya, tanpa sepengetahuan orang tuanya, untuk membeli fasilitas game online itu. Kisahnya ini awalnya diceritakan oleh Ririn melalui akun Facebook dengan nama yang sama.

Ririn membuat hingga lima catatan tentang kisahnya itu.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Pakai Identitas Ayah, Penyebab Tagihan "Game Online" Ibu di Kediri Rp 11 Juta"

Editor : Wahyu Subyanto

Latest