Nextren.com - Bulan pertama 2019 belum lagi berakhir, namun sebuah insiden kebocoran data besar sudah mengemuka. Sebanyak 773 juta unique ID (alamat) e-mail dan 21 juta password telah dicuri dan beredar di internet. Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti keamanan Troy Hunt. Data ratusan juta e-mail itu tertampung dalam sekitar 12.000 file dengan ukuran total 87 GB yang diunggah ke layanan cloud hosting Mega. “Kumpulan bocoran data e-mail ini berasal dari banyak sumber berbeda,” tulis Hunt dalam sebuah artikel di situs miliknya.
Baca Juga : Microsoft Sedang Coba Iklan di Windows Email, Bayar Rp 100 Ribu Jika Mau Tanpa IklanRibuan file berisi bocoran e-mail tadi sudah dihapus dari Mega, namun masih bisa ditemukan di sebuah forum hacker populer yang namanya tidak disebutkan oleh Hunt. Dia menyebut ratusan juta e-mail yang bocor sebagai “Collection #1”, sesuai dengan nama root folder yang memuat datanya di forum hacker dimaksud. Salah satu posting terkait dalam forum tersebut menyebutkan bahwa bocoran data diambil dari “lebih dari 2.000 database dan combo (kombinasi alamat dan password e-mail) dengan teknik dehash”. Kebocoran data di atas merupakan yang terbesar setelah kejadian peretasan Yahoo pada 2013, yang menimpa hampir tiga miliar akun.
Baca Juga : Fitur Baru Gmail di Android Bantu Pengguna Batalkan Email Terkirim
Untungnya, di samping alamat dan password e-mail, dalam insiden kali ini tidak ada informasi sensitif yang ikut bocor, misalnya soal kartu kredit.
Cara memeriksa apakah e-mail Anda termasuk yang dibocorkan Meski demikian, sebagaimana dirangkum dari The Next Web, Jumat (18/1/2019), ada baiknya memeriksa apakah akun e-mail Anda ikut terdampak atau tidak. Hunt telah mengintegrasikan database ratusan juta e-mail yang bocor di situs keamanan miliknya, Have I Been Pwned. Situs ini bisa mengecek apakah sebuah akun pernah terdampak oleh insiden kebocoran data.
Baca Juga : Gmail Offline, Cara Mudah Kirim Email Tanpa Menggunakan InternetCara mengeceknya mudah saja. Cukup ketikkan alamat e-mail di kolom utama yang tersedia, lalu klik tombol “pwned?” di sisi kanan.
Laman "Have I Been Pwned" kemudian akan menelusuri database dan memberitahukan Anda apabila informasi akun tersebut pernah termasuk dalam kebocoran data. Apabila ada akun yang terdampak kebocoran data, sebaiknya segera ganti password dan aktifkan sistem otentikasi two factor authentication untuk meningkatkan keamanan. (*)(Oik Yusuf)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "773 Juta E-mail Dipastikan Bocor, Cek Apakah Milik Anda Termasuk"