Di sela pengumuman pendapatan mereka, dua bos Netflix menyebut nama Tuhan, mengaitkannya dengan nasib televisi tradisional. "Investor kami tidak yakin apa rencana Tuhan untuk TV, dan cenderung berpikir bahwa TV internet secara fundamental memberikan pengalaman hiburan yang lebih baik pada tahun-tahun ke depan," tulis Chief Executive Officer Netflix Reed Hasting dan Chief Financial Officer Netflix David Wells dalam sebuah pernyataan bersama."Tantangan yang mesti dihadapi perusahaan media tradisional, ketika banyak yang sudah mengetahui masa depannya, adalah memakai Netflix serta layanan subscription video on demand (SVOD) lain demi mendapatkan pemasukan dan mendanai konten terbaik sekaligus evolusi mereka ke arah TV internet," imbuhnya.Posisi Netflix saat ini memang merupakan sebuah teknologi disruptif bagi industri televisi. Mereka membawa terobosan baru dengan cara mengantarkan hiburan dan film langsung ke perangkat genggam, hingga PC milik pelanggannya.Dilansir Nextren dari The Verge, Kamis (21/1/2016), eksistensi Netflix pun mendapat sorotan dari TV tradisional, salah satunya adalah National Broadcasting Company (NBC). NBC mengutip hasil riset Symphony Advanced Media yang melacak rating Netflix.President of Research and Media Development NBC Universal, Alan Wurtzel mengatakan bahwa penikmat layanan SVOD seperti Netflix, ternyata tetap kembali menonton TV pada pekan ketiga masa langganan mereka."Dengan demikian, orang menonton TV sesuai dengan cara yang ditakdirkan Tuhan. Setidaknya, begitulah yang terjadi berdasarkan pandangan tradisional dan linier," ujar Wurtzel.Pernyataan bersama yang ditulis Netflix bersamaan dengan pengumuman keuntungan kuartal IV Netflix tampaknya merupakan serangan balik untuk Wurtzel.Pendapatan Netflix kali ini tercatat sebesar 1,823 miliar dollar AS atau setara Rp 25,3 triliun dengan keuntungan 43 juta dollar AS atau setara Rp 598,1 miliar. Setelah pengumuman pendapatannya, saham Netflix melonjak hingga delapan persen.
Netflix Soroti Masa Depan Televisi Tradisional
Yoga Hastyadi Widiartanto - Kamis, 21 Januari 2016 | 09:40
Popular
Hot Topic
Tag Popular