Follow Us

BRTI Bisa Blokir Nomor Telepon Penipuan Kurang Dari 24 Jam, Begini Alur Pengaduannya

Wahyu Subyanto - Jumat, 11 Januari 2019 | 18:45
Ilustrasi penipuan online
gridoto

Ilustrasi penipuan online

Nextren.com - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia memblokir nomor kartu SIM telepon seluler yang terindikasi disalahgunakan untuk penipuanModus penipuan dilakukan dengan cara memanipulasi nomor customer service bank di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).Respons cepat itu diambil BRTI setelah menerima aduan masyarakat dan melakukan pemantauan terhadap peredaran video yang viral dalam berbagai grup WA. Video itu berisi tentang manipulasi nomor customer service pada ATM salah satu Bank BUMN di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga : Facebook Kembali Menjadi Ladang Penipuan, Kali Ini Meminta Bitcoin"Setelah beberapa hari terakhir beredar viral dalam berbagai grup WA, soal video indikasi penipuan itu, kami ingin cepat tanggap terhadap pengaduan masyarakat,” tegas Ketua BRTI Ismail di Jakarta, Kamis (03/01/2018).Menurut Ismail yang juga menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, langkah cepat diambil sebagai salah satu bentuk perlindungan terhadap masyarakat. "BRTI telah melakukan koordinasi dengan bank cabang setempat serta dengan operator seluler.""Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak masuknya pengaduan, nomor yang diindikasikan melakukan penipuan tersebut telah diblokir oleh operator telekomunikasi yang bersangkutan," jelas Ismail seperti dilansir dari situs resmi Kominfo (3/1/2019).

Baca Juga : Raup Rp 525 Miliar, Pelaku Penipuan Iklan Online Dijerat Hukum

Ketua BRTI menjelaskan, dasar pemblokiran sesuai dengan Ketetapan (TAP) BRTI Nomor: 04 Tahun 2018 tentang Penanganan Pengaduan Penyalahgunaan Jasa Telekomunikasi, Ketetapan itu berlaku terhitung sejak tanggal 10 Desember 2018."Penyalahgunaan jasa telekomunikasi tersebut perlu ditangani dengan cepat dan terintegrasi sehingga kepercayaan masyarakat terhadap tujuan dan manfaat dari proses registrasi pelanggan jasa telekomunikasi terjaga dengan baik, dengan tidak mengabaikan hak-hak pelanggan jasa telekomunikasi," jelasnya. TAP BRTI Nomor 4/2018 yang dikeluarkan tanggal 30 November 2018 itu mengatur sanksi atas penyalahgunaan jasa telekomunikasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk perlindungan pengguna jasa telekomunikasi, BRTI dan Kementerian Kominfo mengimbau kepada seluruh pengguna jasa yang mengetahui atau mengalami penipuan untuk segera melakukan pengaduan ke BRTI melalui helpdesk atau akun twitter @aduanBRTI.

Baca Juga : Kasus Penipuan Beli Hardisk di Tokopedia yang Lagi Ramai, Ini Tips Agar Aman BelanjaPelanggan jasa telekomunikasi dapat melaporkan panggilan dan/atau pesan yang bersifat mengganggu dan/atau tidak dikehendaki (spam call and/or message).Hal itu juga termasuk aktifitas yang diindikasikan penipuan dalam berbagai bentuknya. Baik itu berupa permintaan untuk segera mengurus pembayaran transaksi tertentu, transfer uang atau informasi pelanggan menjadi pemenang kuis/undian.Adapun alur pengaduan pelanggan sesuai dengan alur sebagai berikut:

Alur penanganan pengaduan penipuan
Kominfo

Alur penanganan pengaduan penipuan

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest