NVIDIA Masuk Industri Otomotif, Kembangkan Sistem Kendali Mobil Otomatis

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Pengembangan yang dilakukan NVIDIA tidak hanya berpusat pada graphics card saja, melainkan juga bidang lain yang memengaruhi kehidupan.

Selain pengembangan AI yang didukung dengan GPU seri RTX terbarunya, perusahaan ini juga kembangkan sistem kendali mobil otomatis.

Diperkenalkan pada CES 2019 di Las Vegas, sistem yang diberi nama Drive AutoPilot tersebut mampu berikan beragam fitur mengemudi.

Baca Juga : NVIDIA Kini Dukung G-Sync Di Monitor FreeSync Yang Lebih Murah

Walaupun namanya adalah autopilot, tetapi NVIDIA tegaskan bukan untuk memberikan fitur mengemudi otomatis secara penuh.

Ternyata sistem ini adalah bantuan untuk pengemudi, seperti memperlihatkan pemisahan jalur di jalan raya, marka jalan, mendeteksi pejalan kaki, dan juga membantu ketika parkir.

Hal ini tentunya akan sangat berguna bila pengemudi tidak terlalu ahli dalam mengemudi, atau ketika sedang dalam kondisi mengantuk atau gelap.

Teknologi ini juga tambahkan kemampuan untuk memetakan jalanan yang telah kamu lewati sebelumnya ke dalam sistem komputer mobil.

Jadi sistem ini akan mengingat ke mana saja kamu telah mengendara, dan juga membuat rute untuk mengemudi otomatis.

Hebatnya lagi, kemampuannya tidak hanya terbatas pada membantu kamu ketika mengemudi di jalanan saja.

Ternyata di dalamnya juga ada sistem untuk memonitor kondisi pengemudi dan mengingatkan ketika ada bahaya.

Baca Juga : NVIDIA Titan RTX, Graphics Card Monster Berharga Rp 36 Juta

Selain itu ada pula kemampuan kopilot AI sehingga kamu bisa langsung bertanya mengenai rute yang sedang kamu jalani tanpa perlu buka aplikasi di smartphone kamu.

Otak yang ada di balik sistem Drive AutoPilot ini adalah platform Drive yang dimiliki oleh NVIDIA sendiri.

Melalui platform yang ditenagai oleh SoC bernama Xavier, NVIDIA merancangnya khusus untuk AI pada mobil.

Menurut NVIDIA, SoC tersebut mampu menghasilkan operasi yang luar biasa besar. yaitu sampai 30 trilyun operasi per detiknya hanya dengan mengambil listrik 30 watt saja; sistem sumberdaya irit yang sangat penting untuk mobil berbasis listrik.

Sistem ini juga berhasil melewati limitasi yang dimiliki oleh Level 2 ADAS System, karena tidak lagi ada inkonsistensi dalam mendeteksi kendaraan dan juga tidak lagi keluar dari jalur ketika ada di jalanan menanjak dan berliku.

Perusahaan pembuat chip ini juga telah menemukan dua konsumen yang akan menggunakan sisstem baru ini, yaitu penyedia otomotif Jerman Continental AG dan ZF Friedrichshafen AG; rencananya sistem ini akan digunakan mulai 2020. (*)