Follow Us

3 Tahun Lagi, Harga Ponsel 4G Cuma Rp 600 Ribuan

Yoga Hastyadi Widiartanto - Senin, 07 Desember 2015 | 15:17
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat memberikan kata sambutan di acara

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat memberikan kata sambutan di acara

Ponsel 4G LTE di Indonesia saat ini sudah ada yang dijual di kisaran harga Rp 1 juta. Tapi menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, angka itu bisa ditekan lebih jauh lagi hingga mencapai Rp 600 ribuan.Chief RA, sapaan akrabnya, mengatakan hal tersebut saat menghadiri forum diskusi "4G, What's Next?" di Balai Kartini, Jakarta, Senin (7/12/2015).Ponsel murah tersebut merupakan bagian dari ekosistem jaringan 4G LTE yang sedang didorong tumbuh oleh Kemenkominfo. Dengan harga yang murah, maka jaringan internet cepat itu bisa dinikmati lebih banyak orang."Kita akan terus dorong device. Dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) atau apa, pokoknya kita akan terus dorong, yang penting harganya murah atau kalau bisa turun harganya lebih baik," terang Chief RA."Targetnya 3 tahun dari sekarang, maka handset 4G LTE bisa di kisaran harga Rp 500 ribu atau Rp 600 ribu. Misalnya melalui Polytron. Ini skala ekonominya besar dan untuk ponsel sejuta umat," imbuhnya.Buah TKDNIa melanjutkan, harga ponsel semurah itu bisa saja tercapai sebagai buah dari aturan TKDN. Aturan itu telah disahkan oleh tiga kementerian, yaitu Kominfo, Perindustrian serta perdagangan pada Juli lalu.Ketiga kementerian tersebut juga sempat berencana untuk bersama-sama merilis Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait TKDN. Namun Chief RA mengonfirmasi bahwa rencana tersebut batal."Nggak perlu SKB, yang penting ketiga menteri saling bicara. Nanti cukup di Kemenperin saja yang tanda tangan", tegasnya.TKDN mensyaratkan agar ponsel mesti memiliki kandungan lokal sebesar 30 persen pada awal 2017 mendatang.Untuk memenuhinya, vendor bisa saja membangun atau bekerja sama dengan perusahaan manufaktur agar dapat merakit handset mereka di dalam negeri. Ada juga sejumlah alternatif, misalnya dengan membangun pusat design lokal atau sofware.Kendati demikian, detil penghitungan mengenai pusat desain ponsel atau software masih digodok dan akan dikeluarkan oleh Kemenperin.

Editor : Oik Yusuf

Baca Lainnya

Latest