Follow Us

Efek Positif Perang Dagang AS-China, Pabrik Elektronik Taiwan Alihkan Produksi ke Batam

Wahyu Subyanto - Selasa, 04 Desember 2018 | 14:16
pabrik Satnusa di Batam
Satnusa

pabrik Satnusa di Batam

Nextren.com - Seperti kita ketahui, saat ini Amerika Serikat (AS) dan China sedang berseteru lewat perang dagang.Banyak produk dari China yang dikenakan tarif impor sangat tinggi saat masuk ke AS.Karena AS dan China adalah dua negara dengan perekeonomian terbesar di dunia, perang dagang antar mereka tentu saja membawa pengaruh ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.Namun efek perang dagang AS-China itu tak selamanya negatif.Pasalanya ada salah satu perusahaan perakitan produk elektronik asli Indonesia, yaitu PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dari Batam, malah mendapatkan limpahan orderan.

Baca Juga : Penjualan iPhone Turun Akibat Perang Dagang, CEO Apple Kunjungi ChinaSaat ini PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) malah memperoleh kontrak dari Pegatron Corporation pada tanggal 1 Desember 2018. Kontrak ini berupa perakitan produk elektronik yang nantinya akan diekspor ke Amerika Serikat (AS).Dalam keterbukaannya di Bursa Efek Indonesia, Selasa (4/12), seperti dilansir kontan.co.id, PTSN mengungkapkan bahwa latar belakang kerja sama ini adalah lantaran perang dagang antara China dan AS.Hal itu menyebabkan semakin besarnya beban perusahaan asing yang ada di China lantaran tarif yang dikenakan AS dalam perang dagang.

Baca Juga : Trump Larang Pemerintah Amerika Pakai Teknologi Huawei dan ZTE, Perang Dagang Dimulai

Oleh karenanya, banyak perusahaan asing yang berbasis di China mengalihkan produksinya ke negara ASEAN.Nantinya dari perusahaan seperti PTSN ini, produk pesanannya dikirim langsung ke AS sehingga statusnya bukan lagi produk asal China.Menurut Abidin Fan, Direktur Utama PTSN, dalam keterbukaan di BEI, Selasa (4/12), pengalihan produksi tersebut akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional Sat Nusapersada.Pasalnya, PTSN berpotensi memproduksi berbagai produk di kemudian hari sesuai permintaan pasar AS.

Baca Juga : Harga iPhone Naik Akibat Perang Dagang, Donald Trump Suruh Apple Pulang Kampung Dengan kontrak ini, maka PTSN bisa meningkatkan diversifikasi produk dan bisa meningkatkan aliran kas dalam jangka panjang.Sekadar informasi, Pegatron adalah manufaktur elektronik terbesar kedua di Taiwan setelah Hon Hai Precision Industry. Sementara PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) adalah perusahaan perakitan produk elektronik yang berlokasi di Batam.Selama ini, banyak merek smartphone global sudah dirakit di PTSN terkait aturan kandungan lokal (TKDN) sebesar 30 persen.

Baca Juga : Beresiko Serang Keamanan, China Mobile Dilarang Beroperasi di AS

Merek smartphone yang dirakit di PTSN misalnya ASUS, Xiaomi, Honor, Nokia, Infinix, HiSense, Andromax.Selain itu ada pula produk elektronik selain smartphone, seperti merek Sony, Panasonic, JVC, Kenwood, TOA, Epson, Allied Telesyn, TEAC, Shimano, dan lainnya.Dilansir dari situs resmi perusahaan, PT Sat Nusapersada Tbk memulai usahanya sebagai pemasok papan sirkuit cetak (PCB), merakit bagian mekanik dan perakitan komponen elektronik. Dipicu oleh permintaan dan ekspansi pelanggan Perseroan, PTSN memperluas lingkup usahanya dengan menwarkan produk dan jasa yang memberikan solusi terpadu kepada pelanggannya.

Baca Juga : Robot Akan Digunakan Untuk Membuat Robot Lain Di Pabrik Shanghai Ini

suasana pabrik Satnusa
Satnusa

suasana pabrik Satnusa

PTSN menjadi produsen elektronik berteknologi tinggi di Indonesia yang pertama terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada bulan November 2007.Lokasi PTSN terletak di Pulau Batam (Indonesia) yang sangat dekat dengan Singapura. Pulau Batam merupakan pusat kegiata beberapa produsen elektronik global seperti Sony, Panasonic, Kenwood, Epson dan lain-lain.

Baca Juga : Samsung Minta Maaf Karena Puluhan Karyawan Kena Leukemia dan Tumor Otak di Pabrik

PTSN berada di daerah zona perdagangan bebas dan dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak expor impor untuk produk yang dihasilkan. Karena PTSN telah mendapatkan kepercayaan dari beberapa pelanggan utama, maka PTSN dapat mengirimkan produknya ke pengguna akhir (end-user) langsung sehingga memperpendek sirklus.

pekerja pabrik Satnusa
Satnusa

pekerja pabrik Satnusa

PT Sat Nusapersada Tbk memiliki wilayah kerja 33.000 meter persegi dengan 24 jam pemantauan keamanan yang dilengkapi dengan ratusan CCTV dan penjaga keamanan yang terlatih. Perseroan juga memiliki fasilitas pembangkit listrik dengan kapasitas 8 MW dan sistem fire control profesional. Saat ini, Perseroan memiliki sebelas (11) pabrik dan dua (2) anak perusahaan di Pulau Batam. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest