Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Dikira Melindungi ISIS, Startup Ini Pun Diserang Hacker

Yoga Hastyadi Widiartanto - Jumat, 20 November 2015 | 19:09
Ilustrasi Anonymous
YouTube

Ilustrasi Anonymous

Kelompok peretas Anonymous menyerang sebuah startup bernama CloudFare karena menduga layanan web itu telah melindungi berbagi situs pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).CloudFare merupakan startup yang menawarkan perlindungan cyber untuk klien mereka. Menurut Anonymous, salah satu layanan perusahaan ini adalah perlindungan dari serangan distributed denial of service (DDoS). Caranya adalah dengan menetralkan berbagai koneksi berbahaya yang berpotensi menyerang sebuah situs.Di sisi lain, DDoS merupakan jenis serangan yang populer digunakan para hacker -termasuk grup peretas Anonymous- untuk menjebol pertahanan cyber targetnya.
Sebagaimana dilansir Nextren dari The Guardian, Jumat (20/11/2015), seorang anggota kelompok peretas itu kemudian mengonfirmasi bahwa situs-situs pendukung ISIS telah menggunakan teknologi serupa dengan CloudFare untuk melindungi diri.Ghost Security Group, salah satu afiliasi Anonymous, menemukan bahwa ada sekitar 40 web pendukung ISIS yang dilindungi oleh CloudFare. Sebanyak 34 diantaranya merupakan situs propaganda, 4 forum diskusi, serta 2 situs layanan teknis.Namun CloudFare menanggapi tudingan tersebut dengan dingin. Mereka memang sudah sering dituduh seperti itu, dan selalu berargumen bahwa perusahaannya tidak bertanggung jawab atas konten yang dipublikasi dalam jaringannya.Sebelumnya, pada 2013 lalu pun pernah ada tudingan serupa. Hanya saja yang menuding CloudFare adalah seorang jurnalis majalah Kernel, bernama James Cook.Chief Executive CloudFare Matthew Prince pun menanggapi hal itu melalui sebuah blog. Dia menyatakan pandangannya bahwa sebuah situs hanya berisi pidato, dan tidak ada bahaya nyata di dalamnya."Kalau kami menerima perintah pengadilan resmi untuk berhenti melayani seorang pelanggan, maka kami akan patuh. Hingga saat ini tidak ada pengadilan yang meminta kami memusnahkan situs tersebut, apalagi perintah resmi," tulis Prince.

Source :The Guardian

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x