Badan keselamatan penerbangan India menerbitkan hasil penyelidikan insiden pesawat Boeing 787 yang dioperasikan oleh maskapai Air India. Hasilnya mengejutkan, 787 tersebut terbang dengan beberapa sekrup yang tidak terpasang.Pada 12 Oktober 2013 lalu, Boeing 787-8 Dreamliner dengan registrasi VT-ANK nomor penerbangan AI803 terbang dari New Delhi ke Bangalore dengan 147 penumpang dan tujuh kru.Saat mendarat di bandara Kempegowda International Airport di Bangalore, panel penutup heat exchanger (alat untuk pengontrol suhu udara dalam kabin) sebelah kanan terlepas dan jatuh di runway.Dikutip KompasTekno dari Bangalore Aviation, Kamis (19/11/2015), penyelidikan yang dilakukan DGCA (Directorate General of Civil Aviation) India menyatakan bahwa "penyebab insiden tersebut adalah karena human error dan SOP (standard operating procedures) yang tidak sesuai dijalankan."
Dalam laporan setebal sembilan halaman tersebut, investigator India menceritakan B787-8 registrasi VT-ANK sedang diperbaiki oleh mekanik yang bekerja dengan sistem shift (paruh waktu).Mekanik shift pertama melepas panel penutup heat exchanger dengan cara melepas sekrup-sekrupnya. Namun saat tersisa empat sekrup yang belum dilepas, shift pertama habis jam kerjanya dan digantikan oleh shift kedua.Mekanik shift kedua juga tidak menyadari hal tersebut, karena shift pertama tidak menulis dalam buku laporan kondisi terakhir saat ia meninggalkan pekerjaannya.Jadi hanya empat sekrup yang terpasang dari yang seharusnya 47 sekrup. Sebanyak 43 sekrup tidak terpasang. Sekrup ini berfungsi untuk mengencangkan panel penutup heat exchanger.Uniknya, kepala mekanik mengaku tidak pernah memerintahkan untuk memperbaiki heat exchanger tersebut.B787 itu sempat dipakai terbang enam penerbangan dengan hanya empat dari 47 sekrup terpasang. Dua penerbangan di antaranya adalah rute panjang non-stop New Delhi - Sydney dan Melbourne - New Delhi.Karena terbang dengan kecepatan tinggi dan kekurangan jumlah sekrup, panel penutup itu lama kelamaan tak kuat menahan beban dan terjadi robekan di lubang sekrup yang masih terpasang.Hingga akhirnya empat sekrup yang menahan panel penutup heat exchanger tersebut terlepas akibat hentakan saat mendarat di bandara Bangalore.Komunikasi yang tidak baik antar mekanik yang bekerja dan penyerahan tugas yang tidak sesuai dengan SOP menjadi penyebab insiden ini.Kekurangan sekrup ini juga luput dari inspeksi yang dilakukan oleh pilot/kopilot saat melakukan "walk around" atau inspeksi pesawat sebelum terbang. Sebab untuk melihat sekrup panel penutup heat exchanger yang ada di bagian tengah perut pesawat, pilot harus berjalan merunduk ke tengah bawah pesawat dan melihat ke atas, hal yang jarang dilakukan.