Fenomena Hilangnya Jack Audio Pada Smartphone, Perlu Adaptasi

Rabu, 17 Oktober 2018 | 20:41

Smartphone tanpa jack audio

Laporan Wartawan NexTren, Rezky Amaliah

NexTren.com -Saat ini semakin banyak produsen smartphone yang memangkas habis lubangjackaudio 3,5 mm.

Fenomena hilangnya lubang colokan audio ini sebenarnya dipelopori oleh salah satu merek handphone terkenal asal Amerika, iPhone.

Tampaknya fenomena itu benar-benar membuatsebuah perubahan besar dalam dunia teknologi, kita dipaksa untuk beradaptasi dengan sebuah

Baca Juga : Sony Xperia Pertama Tanpa Jack Audio 3.5mm Segera Hadir, Inovasi Baru?

Suatu hari di tahun 2016, Apple merilis sebuah ponsel pintar yang diberi nama iPhone 7. Kala itu iPhone mengklaim bahwa produsen lain kelak akan mengikuti menghilangkan jack audio pada smartphone nya.

Tak bisa dipunkiri jika iPhone memang merupakan sebuah standar industri smartphone. Buktinya saat ini makin banyak smartphone yang "meniru" iPhone.

Meski sempat menuai kontroversi saat menghilangkan jack audio dari iPhone 7, nyatanya tetap saja ada yang membeli smartphone tersebut.

iPhone 7 tanpa jack audio

Sempat juga menuai cibiran, bahkan dari rivalnya sendiri yaitu Google Pixel. Waktu itu Google mengolok-olok iPhone dengan Pixel keluaran pertama.

Tapi seakan menjilat ludahnya sendiri, sebab tahun lalu saat Pixel 2 dan Pixel 2 XL rilis tanpa jack audio.

Ketika meluncurkan iPhone 7, Apple memperkenalkan headset Bluetooth nirkabelnya: Airpods. Saat meluncurkan Pixel 2, Google pun mengumumkan headset Bluetooth bernama Pixel Buds.

Baca Juga : Mic Eksternal Bakal Bisa Dipakai di Google Pixel, Rekaman Suara Lebih Jernih

Apple Buds

Dalam beberapa bulan terakhir, tren menghilangkan jack audio 3,5 mm ternyata diikuti oleh sejumlah perusahaan smartphone lainnya. Seperti pada flagship besutan Huawei, HTC, Sony, Lenovo.

Hilangnyajack audio 3,5 mm membawa perubahan luar biasa pada kultur teknologi dunia. Masalahnya, teknologi bluetooth belum bisa menghasilkan suara yang benar-benar jernih.

Namun hidup tanpa jack audio butuh adaptasi. Kita harus terbiasa membawa kabel adaptor atau biasa disebut dongle, ke mana pun kita pergi.

Selain kehidupan dongle yang serba ribet, pengguna tidak bisa mendengarkan lagu sembari melakukan pengisian daya, ataupun sebaliknya.

Baca Juga : Perbedaan Antara Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro, Pilih yang Mana?

MenurutYouTuber teknologi paling berpengaruh di Amerika Serikat, Marques Brownlee dalam sebuah cuitannya ia memprotes agar lubang yang ada pada smartphone jangan hanya satu.

Protesnya cukup beralasan, sebablubang satu-satunya padasmartphonejika rusak karena terlalu sering berganti-gantian dicolok oleh jack headset dan pengisi daya, maka tamatlah riwayat smartphone kalian.

Dalam sebuah cuitan-nya, Marques mengatakan bahwa sesungguhnya, ia tidak memiliki masalah dengan tren hilangnya lubang 3,5 mm dari telepon pintar. Namun, ia menegaskan, "kita seharusnya mendapatkan lebih dari satu lubang."

www.tokopedia.com

Headset dibawah 50ribu

Pada saat bersamaan, teknologi nirkabel Bluetooth saat ini belum cukup baik untuk dapat menyaingi kualitas suara yang ditransfer melalui lubangjack audio3,5 mm.

Seperti yang dikutip pada laman Android Authority, teknologi Bluetooth memang sudah jauh lebih maju dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, terdapat sejumlah audio codec penunjang kualitas audio via Bluetooth yang cukup menjanjikan, mulai dari aptX, AAC, aptX-HD, dan LDAC.

Namun, gelombang audio yang bergerak dari telepon pintar menuju headset Bluetooth mengalami beberapa kali proses encoding sehingga kualitas suaranya berkurang.

Meski Bluetooth 5.0 memiliki kemampuan untuk melakukan streaming multi-audio, namun tetap tidak memberikan perubahan signifikan pada kualitas suara di headset Bluetooth.

Harga headset Bluetooth berkualitas pun jauh di atas headset analog dengan kabel jack audio 3,5 mm.

Sebagai gambaran, untuk mendapatkan kualitas audio yang cukup baik, setidaknya kita perlu mengeluarkan uang di atas Rp1 juta rupiah. Itu pun kualitas audionya masih di bawah headset analog dengan harga yang sama.

Baca Juga : Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro Resmi Diluncurkan Di London Inggris!

Lantas apa untungnya menghilangkan jack audio?

Teknologi Bluetooth merupakan teknologi nirkabel paling terkenal saat ini akan terus berkembang pesat seiring naiknya permintaan pasar.

Meski kualitas audionya masih lebih rendah ketimbang suara headset analog, tapi kalau untuk orang awam kualitasnya sudah cukup baik.

Format codec aptX dan LDAC, misalnya, menjanjikan kualitas pemutaran audio setara Compact Disc (CD), meski teknologi ini tidak gampang ditemukan di banyak perangkat.

Selain itu, jika dibandingkan dengan lubangjack audio 3,5 mm, lubang USB type-C lebih menjanjikan masa depan kualitas audio yang lebih baik.

Dongle

Dalam perjalanannya, konversi gelombang suara dari analog ke digital dapat mengalami gangguan suara yang dikeluarkan oleh motherboard dan CPU dari perangkat pintar serta gangguan gelombang eksternal lainnya sehingga mengganggu kejernihan suara yang dikeluarkan.

Inilah yang menyebabkan headset analog kadang mengeluarkan suara berdengung, padahal tidak ada musik atau suara dari perangkat pintar.

Pada USB type-C, gangguan suara ini dapat diminimalisir atau dihilangkan karena tidak ada proses konversi digital ke analog. Proses transfer data audio berlangsung murni secara digital.

Tanpa jack audio 3,5 mm, perusahaan teknologi juga lebih bebas menjajaki desain serta aspek teknologi yang lain yang dapat disematkan pada smartphone, sehingga mendorong perkembangan teknologi yang lebih dinamis lagi di masa depan.

Jadi kalian lebih pilih mana? Tetap ada atau dihilangkan saja jack audio itu?(*)

Editor : Kama

Baca Lainnya