Indonesia Ditargetkan Punya 1.000 Startup Digital Pada 2020

Rabu, 21 Oktober 2015 | 20:36
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com

Chief Executive Kibar Kreasi, Menkominfo Rudiantara, Partner Convergence Ventures Donald Wihardja

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan sejumlah pelaku industri teknologi untuk mewujudkan hadirnya 1.000 perusahaan rintisan digital (startup) baru yang berkualitas dan siap menghadapi pasar.Chief Executive Kibar Kreasi Yansen Kamto, salah satu yang terlibat dalam proyek itu, mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan bagian dari upaya pengembangan ekosistem digital di Indonesia.“Targetnya 1.000 startup itu total di tahun 2020. Kita maunya setiap tahun bakal ada 200 startup berkualitas lewat proses inkubasi dan pendampingan yang tepat supaya bisa berkembang dengan baik,” kata Yansen saat ditemui Nextren di Gedung Kemenkominfo, Selasa (20/10/2015)."Kemenkominfo di sini sebagai lead saja. Soal dana, akan diambil dari sesama pemain industri, kalau dari pemerintah belum tahu. Tapi dukungan itu bisa bentuk apa saja, jadi dari mereka tidak harus selalu finansial. Misalnya infrastruktur internet yang mumpuni," imbuhnya.Lebih lanjut, Yansen mengatakan program tersebut akan dijalankan mulai tahun depan. Pengembangan startup dilakukan mulai dari level akar rumput, yaitu masih berbentuk ide belaka.Dia berharap proyek tersebut bisa menampung 8.000 ide pembuatan startup lokal, kemudian diseleksi dan diberi pelatihan sehingga ide-ide terbaik bisa terwujud.Ada juga ajang hackathon atau membuat prototipe aplikasi dalam waktu 24 jam, dengan tujuan merangsang para pemilik ide startup agar membuat tim dan memiliki produk setengah jadi.Tahap berikutnya, startup yang sudah memiliki prototipe akan didampingi serta dibimbing hingga mereka siap untuk dilepas ke publik. Mereka juga disiapkan menjadi startup yang sudah layak memperoleh pendanaan.“Kita mau ada perubahan di industri startup Indonesia. Selama ini kita cuma dianggap pasar saja, padahal kita punya potensi yang lebih besar dari sekedar jadi pasar produk perusahaan global. Sekarang waktunya kita jadi produsen,” pungkas Yansen.

Tag

Editor : Oik Yusuf