Update Gempa Donggala Matikan 500 BTS, Kominfo Kirim 30 Telepon Satelit

Jumat, 28 September 2018 | 22:55
dok. BMKG

Gempa di Donggala, Sulawesi Tengah

Nextren.com - Bencana alam gempabumi tektonik 7.7 SR terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/09/2018) pukul 17:02 WIB.

Seperti kebanyakan kejadian bencana lainnya, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus.

Menurut keterangan resmi dari Kominfo, hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, ada 276 BTS 2G, 3G dan 4G yang tidak bisa digunakan.

Bahkan menurut Kominfo,updateinformasi dari wilayah gempa hingga pukul 05.00 pagi tadi, lebih dari 500 BTS telekomunikasi seluler tidak bisa berfungsi.

Operator telekomunikasi kini tengah berupaya memulihkan pasokan listrik.

Baca Juga : Brian Acton Buka Suara tentang Perselisihannya dengan Mark Zukerberg

Caranya dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya pasokan jaringan listrik dari PLN.

Menteri Kominfo Rudiantara telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit ke lokasi bencana.

Tujuannya guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.

Karena tak tergantung BTS, telepon satelit tentu leluasa dipakai di daerah bencana karena sinyalnya langsung dari satelit di atas bumi.

Baca Juga : Temukan Celah Keamanan Google, Pemuda Desa di Pasuruan Diganjar Rp 111 Juta

Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempabumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada hari Jumat sejak pukul 14.09 WIB.

SMS Blast dikirimkan sebanyak 7 kali.

Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB.

Baca Juga : Karyawan di Serang Tewas Akibat Pakai Headset Sambil Charge Hape, Bahaya Banget!

Selain listrik mati akibat bencana alam besar seperti ini, ada beberapa hal penting perlu diketahui.

-Seperti kita ketahui di setiap BTS memang sudah tersedia baterai, yang akan mengambil alih pasokan daya dari PLN, meski hanya bisa bertahan 4-6 jam.

- Baterai harus segera diganti yang baru dan perlu pengaturan ulang BTS, tapi masalahnya perjalanan ke lokasi bencana sangat sulit ditembus

Baca Juga : Untung Gede Banget, Ternyata Biaya Bikin iPhone XS Max Rp 6 Juta Dijualnya Rp 18 Juta

- Kebutuhan masyarakat untuk berbagi informasi bencana sangat tinggi.

Namun karena banyaknya BTS yang lumpuh, membuat kapasitas koneksi 2G, 3G dan 4G menjadi terbatas.

Karena itu lebih baik komunikasi dilakukan lewat pesan berbasis teks, seperti sms atau twitter, karena bisa menghemat kapasitas jaringan operator. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya