Laporan Wartawan NexTren, Hesti Puji Lestari
NexTren.com - Belanja online memang tengah digandrungi oleh masyarakat dunia saat ini.
Bukan hanya menawarkan beragam produk yang bisa dipilih dengan bebas.
Namun juga kemudahan transaksi yang seringkali bisa menghemat waktu dan biaya, baik penjual ataupun pembelinya.
BACA JUGA:Huawei Tambah 5 Smartphone Lagi dalam Rencana Android 9 Pie, Honor Termasuk!
Jika kamu cukup sering melakukan belanja online.
Maka, sebagian dari kamu akan mendaftarkan kartu kredit di e-commerce favorit.
Pasalnya, pembayaran akan secara otomatis dibebankan pada kartu kredit yang kamu daftarkan.
Jadi nggak perlu ke bank buat transfer uang lagi kan?
BACA JUGA:Mau Foto Bokeh Keren di Hape Murah? Bisa Pakai 4 Aplikasi Gratis Ini
Namun tahukah kamu kalau ternyata hal tersebut sangat berbahaya?
Dilansir NexTren.com dari berbagai sumber, sebuah e-commerce yang berpusat di Australia mengalami peretasan sebab banyak orang yang mendaftarkan kartu kreditnya.
Konon, peretasan kartu kredit ini dilakukan dengan SQL injection pada SQL Server e-commerce tersebut.
Sebelumnya, mahasiswa Indonesia bahkan meretas sekitar 4000 kartu kredit di Australia dan 9 di antaranya telah digunakan untuk berbelanja.
Memang, kemudahan bertransaksi membawa nilai plus tersendiri.
BACA JUGA:Hasil Benchmark Diduga Peringkat HTC U12 Life Beredar di Internet
Namun, kita juga perlu berhati-hati dan sesering mungkin lalukan cek transaksi yang dilakukan kartu kredit, apalagi saat ada transaksi mencurigakan.(*)