Facebook Hapus Lebih dari 600 Akun Terkait Kampanye di Iran dan Rusia

Rabu, 22 Agustus 2018 | 16:19
loup.cl

Facebook

Laporan Wartawan NexTren, Anggerhana Denni. R

NexTren.com - Pada tanggal 21 Agustus 2018 kemarin, Facebook menghapus banyak akun penggunanya.

Total semua yang dihapus mencapai 652 akun.

Hal ini terjadi terkait adanya akun palsu dan halaman yang menerbitkan konten politik.

Sebuah kampanye yang keberadaannya pertama kali ditemukan oleh firma cybersecurity FireEye, rupanya memiliki tautan ke Rusia dan Iran.

Sedangkan adanya akun palsu, pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

(Google Siap Luncurkan Desain Barunya Pada Bulan September Mendatang)

"Ini adalah jaringan akun yang menyesatkan orang-orang tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan" kata CEO Mark Zuckerberg dalam panggilan dengan wartawan seperti yang dikutip Tim NexTren dari The Verge.

“Kami melarang perilaku semacam ini karena keaslian itu penting.

Orang-orang harus dapat mempercayai koneksi yang mereka buat di Facebook” tambahnya.

Sebagai informasi, pada bulan Juli lalu FireEye memberi tahu Facebook tentang keberadaan laman jaringan yang dikenal sebagai Liberty Front Press.

Jaringan tersebut termasuk 70 akun, tiga grup Facebook, dan 76 akun Instagram yang memiliki 155ribu pengikut Facebook dan 48ribu pengikut Instagram.

(Kilas Balik Desain Keren dari ASUS Zenbook yang Menawan dan Cantik)

Jaringan itu juga telah menjalin hubungan dengan media pemerintah Iran, kata Facebook, dan menghabiskan lebih dari $ 6.000 antara tahun 2015 dan hari ini.

Pihak Facebook menuturkan bahwa Liberty Free Press juga dikaitkan dengan satu set halaman yang ditampilkan sebagai organisasi berita sementara yang juga meretas akun orang dan menyebarkan malware.

Jaringan itu termasuk 12 halaman dan 66 akun serta ditambah 9 akun Instagram.

Mereka memiliki sekitar 15 ribu pengikut Facebook dan 1.100 pengikut Instagram, dan tidak membeli iklan atau acara.

Selain itu,investigasi berpusat pada akun dan halaman terkait Iran yang dibuat pada tahun 2011 yang berbagi posting tentang politik di Timur Tengah, Inggris, dan Amerika Serikat.

(Meski Kini Tak Murah Lagi, 4 Hape Xiaomi Termahal Ini Tetap Terjangkau)

Jaringan memposting konten serupa di seluruh jaringannya sambil menutupi koneksi antar halaman.

Kampanye itu memiliki 168 halaman dan 140 akun Facebook, 31 akun Instagram, dan memiliki 813 ribu pengikut Facebook dan 10 ribu pengikut Instagram.

Mereka menghabiskan lebih dari $ 6.000 untuk iklan antara Juli 2012 dan April tahun ini.

Konten yang diposting oleh laman tersebut masih dalam peninjauan.

Bagian terakhir dari penyelidikan berpusat pada halaman, kelompok, dan akun yang terkait dengan intelijen militer Rusia.

(Parade Lengkap Produk Canon Meriahkan Asian Games 2018)

Kampanye Rusia tampaknya tidak terkait dengan yang ada di Iran.

Tulisan dari kampanye berfokus pada politik di Suriah dan Ukraina tetapi tidak menargetkan Amerika Serikat.

Perusahaan memberi tahu pejabat penegak hukum AS tentang penyelidikan dan bekerja dengan mereka karena terus meninjau posting dari kampanye.

Semogahal semacam ini tak terjadi di Indonesia mengingat tahun depan merupakan tahunnya pemilihan presiden wakilnya ya! (*)

Tag

Editor : Kama