Laporan Wartawan NexTren, Hesti Puji Lestari
NexTren.com - Aplikasi Tik Tok diluncurkan sejak September 2016 dan kini banyak digunakan oleh anak muda Indonesia.
Bahkan, beberapa waktu lalu sempat heboh tentang aplikasi Tik Tok yang diblokir oleh Kominfo.
Seperti yang kita tahu, Tik Tok menjadi aplikasi berbasis video dengan waktu 15 detik.
(BACA:Ada yang Mau Main GTA Ojek Online? Begini Cara Downloadnya)
Dari video-video yang dibuat ini konon anak muda bisa mengeksplore kreatifitasnya.
Sayangnya, aplikasi ini malah lebih menuju ke arah negatif dan banyak disalahgunakan.
Beberapa konten tak senonoh banyak ditemukan di aplikasi ini.
Padahal, kebanyakan pengguananya adalah anak-anak.
Tahukah kamu bahwa masalah Tik Tok ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di Hong Kong?
(BACA:Keuntungan Paket Telkomsel Siap Online untuk Driver Grab dan Gojek)
Namun ada perbedaan sudut pandang pendekatan masalah Tik Tok di Indonesia dan di Hong Kong loh.
Dilansir NexTren dari Scmp, beberapa pendapat memang menyalahkan Tik Tok.
Akan tetapi santer juga opini bahwa penyalahgunaan Tik Tok yang terjadi di Hong Kong adalah kesalahan orangtua yang dianggap tak mau menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anaknya.
Singkatnya, hal inilah yang menjadi alasan mengapa anak-anak di Hong Kong banyak yang menggunakan aplikasi asal Tiongkok ini.
(BACA:Beresiko, Twitter Blokir 70 Juta Akun di Bulan Mei dan Juni 2018)
Memang, segala aplikasi akan baik jika digunakan dengan bijak.
Untuk anak-anak, ada baiknya orangtua memang lebih intens dalam penjagaan dan pengawasan penggunaan gadget.(*)