Tips Menjawab Pertanyaan Kerabat Saat Idul Fitri Secara Profesional

Kamis, 14 Juni 2018 | 14:14
Kompas.com

Saat silaturahmi di hari Idul Fitri, biasanya kita akan menghadapi pertanyaan seputar hidup kita

NexTren.com - Tidak terasa bulan Ramadhan sebentar lagi selesai dan dalam hitungan hari seluruh umat Muslim di Indonesia akan menyambut Idul Fitri.

Hari Raya besar ini identik dengan sejumlah tradisi khas Indonesia seperti mudik, silaturahmi atau berkumpul dengan keluarga, makanan khas lebaran, dan juga saling memaafkan sebagai wujud kembali ke fitrah.

(BACA:5 Penentu Kualitas Kamera Hape, Bukan Cuma Besar Megapixel Saja)

Seperti halnya setiap pertemuan keluarga, kamu akan membangun percakapan dengan saudara dan kerabat.

Pada momen inilah biasanya muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup personal yang sebenarnya ditanyakan dengan motivasi yang baik oleh keluarga dan kerabat.

Sejumlah pertanyaan mulai dari kondisi karier, status, hingga rencana kehidupan jangka panjang, merupakan pertanyaan yang sering dijumpai pada acara silaturahmi di momen Lebaran.

LinkedIn memiliki kiat-kiat tentang bagaimana kamu dapat merespons pertanyaan-pertanyaan tersebut dari sudut pandng seorang profesional dan membangun percakapan yang lebih menarik dalam momen spesial ini.

Berikut tips menjawab pertanyaan yang sering dijumpai ketika silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri oleh LinkedIn:

  1. Apa kesibukan kamu sekarang? Sudah mendapatkan pekerjaan?
Tradisi salam tempel merupakan salah satu ciri khas dari perayaan Idul Fitri.

Keluarga mungkin ingin mengetahui apakah kamu masih pantas untuk menerima salam tempel yang sebenarnya diperuntukkan kepada anak-anak dan orang yang belum bekerja.

Tips 1: Perlu diingat bahwa keluargamu benar-benar peduli dan secara tulus ingin mengetahui kemajuan dan pengembangan kariermu, jadi jelaskan dengan kata-kata yang sederhana namun mudah diingat.

Kamu dapat menggunakan deskripsi di headline profil LinkedIn. Contohnya, jika kamu seorang pengembang aplikasi di sebuah studio game, dapat menjawab dengan “Saya membangun dan merancang games sehingga orang-orang seperti saya dan kamu dapat menikmati bermain games di smartphone.”

(BACA:Cara Mudah Gunakan Dua WhatsApp dalam Satu Hape, Tanpa Aplikasi Apapun!)

  1. Mengapa kamu tidak pindah ke perusahaan yang lebih baik atau pekerjaan yang lebih menguntungkan?
Generasi orang tua kita akan lebih familiar pada jenis profesi seperti insinyur, pengacara, dan dokter.

Mungkin sulit untuk menjelaskan karier atau industri yang kamu geluti kepada seseorang yang tidak berada di bidang yang sama atau tidak memahaminya.

Sukses tidak selalu berarti kekayaan bagi profesional modern di Indonesia.

Berdasarkan survei LinkedIn baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 74 persen responden profesional Indonesia setuju sukses berarti bahagia.

64 Persen responden setuju sehat adalah kriteria sukses, dan 64 persen responden menjawab sukses adalah menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Lalu bagaimana cara menjawabnya?

(BACA:Trik Abadikan Foto Balita Tanpa Rewel dengan Asus Zenfone 3 Ultra)

Tips 2: Tidak peduli seberapa provokatif pertanyaannya, mulailah dengan menyampaikan alasan mengapa memilih profesi dan industri yang kamu jalani sekarang, serta mengapa kamu menyukai apa yang kamu lakukan.

Jika kamu seorang koki, bantu mereka memahami misalnya, bahwa kamu memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat makanan yang lezat dan sehat.

Gunakan pertanyaan ini sebagai kesempatan untuk berbagi tentang minat kamu, seperti "Saya mendapatkan kehidupan yang cukup dengan melakukan hal-hal yang saya sukai, izinkan saya untuk bercerita lebih banyak mengenai hal ini!"

Kisahmu dapat menginspirasi mereka, dan pada saat yang sama, kamu dapat berbagi pendapat bahwa kesuksesan itu datang dalam berbagai bentuk, dan mendapatkan gaji tinggi bukan satu-satunya cara untuk menjadi sukses.

(BACA:Bukan iPhone X, Ternyata Inilah Produk Apple dengan Desain Terbaik)

  1. Jadi, apakah kamu mendapatkan banyak manfaat atau fasilitas atau gaji yang tinggi di pekerjaan sekarang?
Terdapat asumsi umum jika kamu bekerja untuk sebuah brand atau jenis layanan yang terkenal maka kamu akan mendapat tunjangan dan gaji yang tinggi.

Meskipun hal ini mungkin saja benar dalam beberapa orang, ini dapat menciptakan situasi yang tidak nyaman jika saudara atau kerabat mengambil kesempatan atau manfaat darimu, bahkan jika hanya dalam konteks bercanda.

Tips 3: Kata kunci di sini adalah "asumsi", dan paling baik ditangani dengan merespons secara profesional seperti bagaimana kamu akan menjelaskannya kepada rekan kerja di masa mendatang.

Ambil kesempatan untuk berbicara tentang program pengayaan atau peningkatan karir yang ditawarkan oleh perusahaanmu, atau bagaimana budaya kerjamu bermanfaat untuk perkembangan pribadimu.

(BACA:Kelemahan Aplikasi LINE yang Perlu Kamu Tahu, Ganggu Banget!)

  1. Apakah kamu mendapatkan promosi kenaikan jabatan di tahun ini? Apakah kamu mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang besar?
Ini bisa menjadi pertanyaan yang mengintimidasi terutama jika kamu baru saja memasuki dunia kerja atau baru saja memulai karier baru.

Sementara beberapa kerabat cenderung memiliki harapan yang tinggi tentangmu, sering kali pertanyaan ini ditanyakan dengan tidak hati-hati.

Tips 4: Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk membagikan kisah pribadimu sejak terakhir kali Kamu bertemu - misalnya usaha baru yang kamu mulai, atau penugasan besar yang memberi kamu kesempatan untuk mengembangkan tim.

Kamu dapat membagikan aspirasi, mengalihkan pembicaraan dari promosi dan kenaikan gaji untuk mengembangkan keterampilan baru dan meraih kesuksesan lain yang lebih berarti.

Jangan lupa, kesuksesan datang dalam berbagai bentuk dan posisi tinggi bukanlah satu-satunya cara untuk mengukur kesuksesan.

(BACA:Tips Irit Kuota Saat Buka Instagram, Jaminan Kantong Nggak Jebol)

  1. Kapan kamu akan menikah? Apakah kamu hanya fokus kepada karier saja?
Pertanyaan ini biasanya mengarah ke lebih banyak pertanyaan tentang status hubunganmu, diikuti dengan rekomendasi atau nasihat dari sesepuh.

Ini bisa sangat sulit bagi mereka yang berusia di akhir 20-an dan awal 30-an, dengan banyak yang memilih untuk fokus pada karier mereka pada usia ini.

Tips 5: Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah tersenyum dan menggunakan kesempatan ini untuk menekankan bagaimana kamu dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk perbaikan diri.

Ingat bahwa setiap orang berada pada tahap yang berbeda dalam karier mereka, jadi jangan membandingkan dirimu dengan orang lain.

(BACA:Lebaran Tiba, Contoh Ucapan Ini Bisa Dikirim via WhatsApp atau LINE)

Tidak peduli seberapa canggung pertanyaannya, ingatlah bahwa kebahagiaanmu adalah yang terpenting dan kesuksesan itu memiliki arti yang berbeda pada masing-masing orang.

Bagaimanapun, Hari Raya Idul Fitri adalah tentang menerima, memahami, dan memperbarui hubunganmu dengan hati yang saling memaafkan.

Habiskan momen-momen indah ini dengan orang-orang yang kamu sayangi dan menggunakan kiat-kiat ini dengan versimu sendiri.

Mungkin ini adalah tahun di mana keluarga dan kerabatmu mulai lebih memahami passion kamu, pilihan kariermu, dan ide kesuksesan kamu! (*)

Editor : Kama

Baca Lainnya