Investor Ini Hanya Lirik Startup Perempuan

Senin, 08 Juni 2015 | 10:43
Mashable

Jonathan Sposato, investor yang hanya ingin berinvestasi pada startup yang didirikan perempuan

Biasanya, investor berani berinvestasi pada startup yang dianggap bakal berkembang dan mendatangkan uang lebih banyak. Tapi, pertimbangan itu bukan yang utama bagi Jonathan Sposato.

Pengusaha dan CEO aplikasi olah gambar PicMonkey ini punya cara unik dalam berinvestasi. Ia hanya ingin berinvestasi pada startup yang didirikan perempuan.

Hal tersebut ia lontarkan di Seattle Angel COnference, pekan lalu. Apa alasannya?

Menurut Sposato, kaum perempuan lebih sulit mendapat pemodal. Berdasarkan survei CrunchBase, perusahaan-perusahaan yang didirikan perempuan rata-rata hanya bisa meminta 19 persen bantuan dana awal. Angka itu bakal menurun pada tahap pendanaan berikutnya.

Padahal, pertumbuhan ekosistem startup di bawah kontrol perempuan semakin meningkat. Data CrunchBase menunjukkan bahwa pendiri startup perempuan meningkat dari 9,5 persen pada 2009 menjadi 18 persen pada 2014.

Nah, fakta itu yang memicu Sposato untuk membantu mendorong perempuan mengembangkan startup. "Pengusaha perempuan memiliki waktu-waktu lebih sulit. Entah itu dari pengumpulan dana, merumuskan konsep hingga merekrut," kata Sposato pada Mashable dan dikutip Nextren, Rabu (3/6/2015).

"Isu ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Seseorang yang benar-benar punya hasrat harus menjadi katalisator," Sposato menambahkan.

Menurut angel investor tersebut, kebanyakan pemberi dana cenderung mendukung startup yang sedikit banyak berpola seperti perusahaan-perusahaan sukses. Perusahaan-perusahaan itu lebih sering dipimpin seorang lelaki.

"Diperlukan cara pikir yang berbeda terkait definisi ukuran sukses," katanya.

Sposato mencontohkan Lisa Maki, CEO dan pendiri situs layanan kesehatan PockitDok. Awalnya, Sposato cemas Maki tak bakal bertahan dalam gesitnya persaingan startup.

Sebab, PockitDok tak mengikuti pola cetakan startup ala Silicon Valley. Terlebih, Maki adalah seorang perempuan yang baru berusia 20 tahunan.

"Dia (Maki) berusaha mengumpulkan dana ke mana-mana, dan hasilnya minim. Saya akhirnya berkomitmen menjadi investor utamanya. Berjalannya waktu, PockitDok berkembang dengan baik. Saat ini kamu memiliki banyak investor," Sposato menjelaskan.

Maki adalah salah satu contoh perempuan pendiri startup yang tak bisa diremehkan. Dengan konsep yang keluar dari patokan startup selama ini, Maki membuktikan startup-nya dapat berdiri kokoh.

Menurut Sposato, perbedaan dalam industri startup perlu terus dijaga. Bukan hanya sebagai pilihan yang bijak, namun juga pilihan cerdas.

Tapi, masih banyak yang menganggap negatif pilihan Sposato. Beberapa menganggapnya seksis karena secara spesifik hanya ingin membantu perempuan.

Para investor yang cenderung percaya pada pendiri startup lelaki pun menganggap pilihan Sposato tak rasional. Menerima berbagai kritik, Sposato tak ambil pusing.

"Saya berinvestasi dengan uang saya," katanya. "Dan ini adalah cara yang saya pilih untuk berinvestasi".

Tag :

Editor : Reza Wahyudi

Sumber : Mashable.com

Baca Lainnya