Connected Conservation, Teknologi Anti Perburuan Satwa yang Ngetren di Afrika

Kamis, 24 Mei 2018 | 18:32
Dimension Data

Teknologi Anti Perburuan Satwa

Laporan Wartawan NexTren, Husna Rahmayunita

NexTren.com – Teknologi terbukti pembawa perubahan di dunia. Hal ini sejalan dengan penemuan-penemuan mutakhir di berbagai bidang.

Dari dunia satwa, perburuan hewan masih menjadi isu yang cukup hangat dibicarakan dunia, khususnya di Afrika.

Untungnya, sebuah terobosan baru ditemukan oleh dua perusahaan besar pengembang teknologi.

Ya, perusahaan global Dimension Data dan Cisco mengumumkan program anti perburuaan bertema Connected Conservation di beberapa negara Afrika.

(BACA:Hands On Vivo X21 dan Vivo Apex, Full Display dan Sidik Jari di Layar)

Hal ini sejalan dengan peningkatan kasus perburuan badak di Negara Zambia, Kenya dan Mozambik.

Teknologi Connected Conservation

Selain itu, Connected Conservation juga menjadi bentuk perlawanan akan perburuan gajah di padang rumput Afrika.

Kedua perusahaan pun dengan cepat menginstal teknologi ke cagar alam yang bersebelahan dengan Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan.

(BACA:Tenyata Hal Ini yang Bikin 700 Ribu Nokia X6 Terjual dalam 10 Detik)

Dan hasilnya pun cukup memuaskan. Tercatat dari tahun 2015 – 2017, terjadi penurunan angka perburuan liar hingga 96%.

Bisa dikatakan teknologi tersebut mampu menjaga keseimbangan hidup satwa yang mungkin jumlahnya tidak banyak lagi.

Fakta yang cukup miris menyebutkan jika pelaku perburuan liar umumnya datang dari warga setempat “The Game Management Aeras (GMAs)”.

(BACA:Inifinix Hot S3 Bakal Dijual Dalam RAM 4GB dan ROM 64GB, Ini Tanggalnya)

Benua Afrika sendiri dikenal sebagai negara dengan jumlah hewan yang besar, sehingga perlu diberi perhatian khusus.

Di Zambia, sebagai negara dengan jumlah perburuan liar tertinggi kemudian dipasang perlengkapan lain untuk menunjang Connected Conservation.

Yaitu dengan cara: memperbaiki kamera pendeteksi panas, peningkatan fungsi CCTV dan fasilitas WI-Fi di luar ruang.

Melalui kerja sama antara Dimension Data dan Cisco, diharapkan perburuan liar tidak akan terjadi lagi. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya