Awalnya, lima remaja memasang kamera GoPro di sebuah balon penelitian cuaca. Mereka memang ingin menerbangkannya ke angkasa, dan sudah mengukur prediksi lokasi pendaratan balon tersebut.Mereka membuat rencana selama berbulan-bulan, mulai dari sebuah cangkang pelindung dengan teknik pencetakan tiga dimensi, memasang GPS, hingga membeli helium untuk menerbangkan balon tersebut.Rencana pun mulai dijalankan. Pada 2013, mereka menerbangkan balon tersebut dari Arizona dengan perhitungan lintasan terbangnya berada di atas Grand Canyon.Namun sayang, balon tersebut justru menghilang dari jejak GPS saat mulai masuk kembali ke atmosfer Bumi. Pemantauan melalui GPS smartphone memang terbatas pada jarak 60.000 kaki saja atau sekitar 18,8 kilometer.Menurut proyeksi mereka, balon tersebut mendarat di sebuah lokasi yang dinaungi sinyal seluler operator AT&T sehingga aplikasi pelacak yang mereka gunakan bisa otomatis mengirimkan pesan berisi koordinat lokasi balon setelah mendarat di Bumi.Akan tetapi, mereka gagal. Di luar prediksi, ternyata peta cakupan sinyal AT&T yang mereka pakai keliru. Balon mendarat di lokasi yang tak terjamah sinyal, dan mereka pun mengikhlaskannya.Dua tahun kemudian, kamera GoPro ini rupanya ditemukan kembali. Perangkat yang sudah diikhlaskan itu ternyata berada sekitar 80 kilometer dari titik prediksi.Ironisnya, kamera itu justru ditemukan oleh seorang pegawai AT&T yang sedang mendaki melintasi titik jatuhnya sang GoPro. Si kamera lalu dibawa pulang dan dilacak untuk mengetahui pemiliknya.Singkat kata, seperti dilansir Nextren dari Slashgear, Selasa (15/9/2015), setelah penemuan kembali tersebut, GoPro yang hilang itu ternyata telah berisi rekaman video keren. Isinya berupa pemandangan Bumi, tepatnya Grand Canyon, dari atas stratosfer.Hasil rekaman GoPro tersebut dapat disimak dari video di bawah ini.