Awas, Ada Ponsel Xiaomi Palsu di Indonesia!

Selasa, 08 September 2015 | 16:01
Prasetyoh.wordpress.com

Xiaomi Mi4 Palsu beredar di Indonesia

Kepopuleran Xiaomi agaknya mulai dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan, salah satunya adalah dengan membuat produk ponsel Xiaomi tiruan.Kasus ini mengemuka setelah seorang blogger asal Surabaya bernama Prasetyo Herfianto menuliskan pengalamannya mendapatkan produk ponsel Xiaomi palsu. Postingan tersebut bisa dibaca melalui tautan berikut ini. Dalam postingan blog yang dibuat Minggu (6/9/2015) lalu itu, dan dikutip Nextren, Prasetyo pada mulanya curiga dengan kualitas Mi4 yang baru saja dibeli saudaranya lewat sebuah situs marketplace lokal.Ponsel Xiaomi Mi4 yang dibeli dengan harga Rp 750.000 lebih murah dari harga normal itu disebut Pras "tidak enak dipakai".Ia pun mencoba memperbarui sistem operasi dari MIUI 5 ke MIUI 6, namun ternyata perangkat tersebut tidak bisa di-upgrade sama sekali. Meski update melalui OTA (over the air), namun perangkat tetap menunjukkan MIUI 5."Lah piye (lha bagaimana ini). Stuck di MIUI5, dong?! Mulai yakin kalau ini replika," tulis Prasetyo.Karena masih penasaran, ia pun mengecek spesifikasi Mi4 tersebut dengan aplikasi AnTuTu dan CPU-Z, di situlah keanehan-keanehan ditemui, mulai dari spesifikasi lensa kamera yang tidak sesuai, sensor-sensor yang dipakai, serta logo prosesor Qualcomm yang menggunakan logo pabrikan grafis Nvidia.Beruntung, penjual Mi4 di situs e-commerce tersebut masih bisa dihubungi oleh Prasetyo dan akhirnya barang dikembalikan dan uang pun kembali."Dia juga nggak tahu karena ini barang hadiah. Yah, kasian juga, tapi gimana lagi," tutur Prasetyo.Prasetyo pun mengakui bahwa ponsel Mi4 tiruan itu memiliki kualitas tampilan mirip dengan aslinya. Jika tidak jeli saat membeli, maka bisa saja orang tertipu.Untuk diketahui, Mi4 memang tidak (belum) dijual resmi di Indonesia oleh Xiaomi. Namun smartphone unggulan Xiaomi tersebut banyak dijual di Indonesia salah satunya lewat toko-toko online.Apa bedanya?Produk Xiaomi tiruan yang beredar di pasaran ternyata cukup sulit dibedakan dengan perangkat aslinya.Prasetyo menceritakan bahwa spesifikasi Mi4 "aspal" tersebut baru ketahuan belangnya setelah di-reset."Skor dan spesifikasi aslinya nggak keluar semua, tapi makin lama dipakai dan diuji lagi, baru muncul," demikian ujar Prasetyo saat dihubungi melalui telepon, Selasa (8/9/2015).Ia mengaku tidak tahu bagaimana cara kerja software yang dipakai untuk mengelabui konsumen. Pasalnya, saat mencoba untuk pertama kali, skor Antutu Benchmark dan CPU-Z yang ditunjukkan Mi4 "aspal" tersebut nampak meyakinkan."Saya lihat skor Antutu-nya sudah sesuai dengan review-review," terang Prasetyo yang saat proses transaksi itu ingin memastikan keaslian Mi4 yang akan dibeli saudaranya.Namun begitu sampai di rumah, kecurigaan Prasetyo muncul saat mendengarkan kualitas suara speaker Mi4 palsu tadi. Ia pun mencoba melakukan upgrade software dan hasilnya gagal total.Setelah di-reset dan melakukan uji dengan aplikasi benchmark AnTuTu dan CPU-Z lagi, barulah keluar spesifikasi asli di dalamnya. Mi4 yang ia beli ternyata memiliki resolusi HD (720p), sementara Mi4 yang asli memiliki spesifikasi layar Full HD (1080p).Memori RAM yang dimiliki juga ternyata hanya 1 GB, alih-alih 3 GB yang dimiliki oleh Mi4 asli. Selain itu, bukaan lensa dalam kamera Mi4 juga tak seperti yang diharapkan, yaitu f/2,8 bukan f/1,8.Masih banyak keanehan-keanehan dalam Mi4 palsu itu, seperti CPU Mediatek, logo Nvidia, serta sensor-sensor yang tidak lengkap dan tidak kompatibel dengan chipset.

Prasetyoh.wordpress.com

Perbandingan spesifikasi Mi4 palsu sebelum di-reset (kiri) dan setelah di-reset (kanan).

"Saya nggak ngerti gimana cara kerja software-nya bisa menipu seperti itu, baru ketahuannya setelah di-reset," terang Prasetyo.Ia pun sebelumnya mengetahui bahwa Mi4 tidak masuk secara resmi lewat distributor Indonesia. Ia pun maklum jika pihak Xiaomi Indonesia tidak memberikan tanggapan atas kejadian yang dialaminya itu.Pengalaman Prasetyo menemukan ponsel Xiaomi palsu bisa dibaca lewat blog-nya di tautan berikut ini.

Tag

Editor : Oik Yusuf