Garucil Ingin Jadi "Hello Kitty" dari Indonesia

Rabu, 02 September 2015 | 09:33
Oik Yusuf/ Kompas.com

Brandon Van Slyke (bertopi kuning) menjelaskan tokoh-tokoh kartun Indozu pada pengunjung Popcon Asia 2015. Beberapa merchandise tokoh kartun Indozu (kanan)

Beraneka ragam flora dan fauna ada di Indonesia, tapi banyak warga negeri ini yang tak sadar dengan kekayaan Tanah Airnya sendiri. Paling tidak itulah yang muncul di benak Brandon Van Slyke, seorang pria asal Selandia Baru, ketika mengunjungi Indonesia sebagai pekerja PBB, 2009 silam."Indonesia itu luar biasa sekali, di sini saya melihat banyak sekali spesies binatang unik yang tak ada di belahan dunia lain," kata Brandon dalam bahasa Indonesia yang fasih saat berbincang dengan Nextren di ajang pameran PopCon Asia 2015, bulan lalu.Dari sini, Brandon menangkap peluang untuk menciptakan sesuatu yang bisa mengingatkan masyarakat dunia tentang keanekaragaman hayati di Indonesia.Pikiran Brandon melayang ke industri kreatif. Dia ingin menciptakan tokoh kartun yang inspirasinya diambil dari aneka hewan khas Nusantara, baik yang bersifat mitos seperti burung Garuda atapun binatang nyata yang terancam punah, seperti Kura-kura Moncong Babi.Sejenak mencorat-coret sketsa, jadilah tokoh Garucil alias Garuda Kecil yang imut. Kelahiran Garucil segera disusul oleh Maumau si Harimau Sumatera, Hanumanis yang mengingatkan pada tokoh dewa Hanoman, Mas Tapir, dan Kura-kura Moncong Babi tadi."Semuanya hewan khas Indonesia," kata Brandon tersenyum lebar, seraya menunjukkan selebaran berisi gambar-gambar tokoh kartun imut buatannya.Ingin jadi Hello KittyBerbekal ide tokoh kartun, Brandon lantas menggandeng sejumlah rekanan asal Indonesia untuk membantu mewujudkan Garucil dan kawan-kawan jadi sesuatu yang nyata.Salah satu mitranya adalah desainer grafis Gunawan Lo. Bersama Gunawan, Brandon mendirikan PT Indozu sekitar dua tahun lalu. Perusahaan ini bercita-cita mengorbitkan Garucil sebagai "Hello Kitty" dari Indonesia.Maksudnya, Indozu selaku pemegang hak cipta brand akan memberikan lisensi kepada pihak lain yang berminat memakai tokoh-tokoh rekaannya. Garucil atau Maumau, misalnya, bisa dibikin game atau film oleh perusahaan lain.Model bisnis seperti ini pula, menurut Gunawan, yang diterapkan oleh pemegang hak cipta Hello Kitty, Sanrio, di Negeri Sakura."Konsep awalnya memang kami ingin menciptakan karakter untuk license," kata Gunawan saat ditemui Nextren di stand Indozu di arena Popcon 2015. "Kami sebenarnya terbuka saja, bisa kerjasama dengan perusahaan animasi untuk bikin program TV, misalnya, bisa juga jadi komik."Sejauh ini, Gunawan mengaku pihaknya sudah bekerjasama dengan sebuah perusahaan untuk mengerjakan proyek berbasis tokoh-tokoh kartun Indozu. Tapi, ia mengaku belum bisa menjelaskan proyek yang dimaksud karena masih dalam tahap penggodokan.Di samping segi bisnis, sesuai niat awal Brandon, Indozu memiliki misi untuk mengedepankan keanekaragaman hayati di Indonesia, terutama membangun awareness soal binatang-binatang yang terancam punah."Daripada anak-anak Indonesia melulu melihat produk luar, kenapa tidak yang dari dalam negeri sendiri juga?" kata Gunawan.Tertarik menengok Garucil dan kawan-kawan? Mereka bisa dikunjungi di situs resmi dan akun Instagram milik Indozu.

Tag

Editor : Oik Yusuf