Balok Lego Lebih Bernilai Dari Emas dan Saham

Senin, 31 Agustus 2015 | 07:11
Shutterstock

Beragam aplikasi permainan yang paling banyak diunduh ialah jenis casual game.

Lego ternyata bukan sekadar kesukaan anak-anak. Sebuah lembaga analis keuangan Inggris baru-baru ini menyebut bahwa investasi dalam bentuk balok-balok mainan konstruksi itu lebih menguntungkan dibandingkan dengan emas, saham, atau tabungan dalam 15 tahun terakhir.Seperti dikutip Nextren dari The Telegraph, Jumat (28/8/2015), indeks harga saham FTSE 100 pada minggu lalu tidak lebih tinggi dibanding pada Februari 2000, artinya mereka yang berinvestasi selama 15 tahun ke belakang hanya menerima dividen 4,1 persen per tahun.Sementara, Lego yang disimpan dalam kondisi mint (masih bagus, seperti baru) nilainya naik 12 persen setiap tahun sejak tahun 2000. Harga Lego bekas alias second hand pun juga naik berkali-kali lipat begitu suatu model tidak diproduksi lagi.Ankea model Lego yang lebih baru juga tak mau kalah bersaing. Banyak yang menjualnya di situs eBay dengan harga 36 persen lebih tinggi dari harga aslinya.Lalu bagaimana dengan investasi emas? Menurut perusahaan investasi Hargreaves Lansdown, dalam 15 tahun terakhir harga emas hanya naik 9,6 persen per tahun, sementara tabungan di bank rata-rata menghasilkan bunga 2,8 persen.Beberapa set Lego yang dahulu harganya kisaran Rp 2 juta, kini bisa dijual dengan banderol Rp 20 juta-an.Kebanyakan Lego second mahal tersebut antara lain Lego set bertema film Star Wars, landmark seperti Taj Mahal, atau mobil-mobilan kuno seperti VW Beetle.

ist

Cafe Corner (kiri) dan Millenium Falcon (kanan), dua set Lego dengan harga termahal saat ini.

Predikat set Lego dengan peningkatan harga tertinggi saat ini dipegang oleh "Cafe Corner," model yang dirilis pada 2007 lalu. Set Lego yang terdiri atas 2.056 keping balok itu harga aslinya sekitar Rp 1,9 juta, namun kini harga berkasnya bisa mencapai Rp 45 juta karena sudah langka dan tidak diproduksi lagi."Semua set Lego pasti akan dihentikan produksinya setiap tahun, entah karena alasan lisensi yang habis atau Lego ingin meremajakan lini produknya," ujar Ed Maciorowski dari BrickPicker.com."Ini artinya siapa saja yang punya Lego di rumahnya memiliki investasi, asal kondisinya dijaga baik, barang seperti itu sangat dihargai," imbuhnya.

Tag

Editor : Oik Yusuf

Sumber The Telegraph