Sempat "Musuhan", Google dan Twitter Kini Sudah "Baikan"

Selasa, 25 Agustus 2015 | 09:24
BBC

Logo Twitter.

Google diam-diam memperbarui mesin pencarinya. Saat mengakses pencarian lewat desktop, Google kini menyertakan kicauan-kicauan dari Twitter yang relevan dengan kata kunci tertentu.Dilansir Nextren, Selasa (25/8/2015) dari Mashable, perubahan ini merupakan implementasi kesepakatan Google dan Twitter pada bulan Februari lalu. Sebelumnya, tweet-tweet yang beredar di linimasa Twitter tidak terindeks di mesin pencari Google. Kicauan tersebut kini dapat di-googling di browser desktop. Misalnya saat pengguna mencari "Taylor Swift", beberapa kicauan beserta foto sang penyanyi pop bakal muncul di hasil pencarian.

Mashable

Hasil pencarian Taylor Swift di Google

Google bukan mesin pencari pertama yang mengintegrasikan layanannya dengan Twitter.Sebelumnya, Bing juga mengintegrasikan hasil pencariannya dengan Twitter sejak pertengahan tahun lalu. Tapi kerja sama dengan Google diklaim dapat berpengaruh lebih besar pada masa depan Twitter.Diketahui, saat ini Twitter memiliki sekitar 316 juta pengguna aktif tiap bulannya. Namun, angka itu bertumbuh pelan dalam beberapa tahun terakhir. Sejak pertengahan tahun ini, isu Twitter berjuang menambah pengguna telah merebak ke mana-mana. Para pengiklan pun dikabarkan kecewa dengan pertumbuhan bisnis Twitter. Dengan kemitraannya yang baru dengan Google, Twitter berharap dapat mengekspansi jangkauannya. Makin banyak orang yang tertarik membuat Twitter dan aktif berinteraksi melalui Twitter, makin langgeng umur mikroblog tersebut berkiprah sebagai jejaring sosial populer.Sempat "musuhan"Beberapa tahun lalu Google sebenarnya sudah pernah menyertakan hasil pencarian dari Twitter di search result. Ini merupakan buah dari kerjasama sebelumnya antara Twitter dan Google yang diteken pada 2009.Tapi hubungan kedua perusahaan berubah masam ketika pada 2011 Twitter menolak memperbarui kontrak. Alasannya, COO Twitter ketika itu, Ali Rowghani, ingin memperoleh kendali lebih besar atas arus konten dari layanan Microblogging tersebut.Seolah "musuhan", kicauan pengguan Twitter pun jadi lebih sulit dicari dari Google Search. Padahal, sebelumnya Twitter ikut diuntungkan dengan tautan-tautan menuju layanannya yang hadir di laman hasil pencarian Google. Pada 2015, mantan CEO Twitter Dick Costollo menempuh langkah "rekonsiliasi" dengan Google lantaran terdesak persoalan jumlah pengguna dan iklan yang cenderung stagnan. Sebabnya antara lain karena konten Twitter sulit dicari lewat mbah Google tadi.Google disinyalir akan membayar biaya "lisensi data" ke Twitter untuk menampilkan rangkaian tweet dalam hasil pencarian search engine miliknya dalam perjanjian kali ini. Tak diketahui apakah keduanya bakal turut bekerjasama memasarkan iklan atau tidak.

Tag

Editor : Oik Yusuf

Sumber Mashable