Startup Studio Indonesia Buka Pendaftaran Batch 8 untuk 17 Startup Digital Beragam Sektor

Senin, 27 November 2023 | 19:09
Startup Studio

Founder's Camp di program Startup Studio batch7

Nextren.com - Program Startup Studio Indonesia (SSI) berjalan sukses sejak tahun 2020, hari ini Startup Studio Indonesia (SSI) resmi membuka kembali gelombang pendaftaran untuk SSI Batch 8.

SSI merupakan program rutin yang diselenggarakan Kominfo untuk membina startup digital tahap awal yang sedang menjalani proses mencapai tahap product-market fit (PMF) dengan traction yang menjanjikan dan memiliki founder yang potensial.

Pendaftaran SSI Batch 8 terbuka untuk semua startup digital Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP) minimal 6 bulan terakhir, sudah melalui tahap ideation dan melakukan validasi user;
  2. Startup sedang berada pada tahap pendanaan bootstrap hingga maksimal pendanaan Seri-A;
  3. Startup menunjukkan potensi pencapaian PMF dari segi traction pengguna berbayar dan retention rate;
  4. Startup menunjukkan kemampuan untuk scale up dengan potensi scalability dan profitability yang jelas;
  5. Telah berbadan hukum; dan
  6. Pendiri startup terlibat secara full time dalam operasional.
Startup yang tertarik untuk mengikuti program akselerasi bergengsi ini bisa mendaftarkan diri di situs resmi SSI paling lambat sebelum tanggal 5 Januari 2024.

Dari tahun ke tahun, jumlah pendaftar SSI terus meningkat, bahkan hingga mencapai ribuan pendaftar dari seluruh Indonesia.Pada SSI Batch 8 ini, Kominfo menargetkan untuk menjaring 17 startup digital dari berbagai sektor.

Setiap startup yang mendaftar akan dinilai berdasarkan 5 faktor, yaitu analisa laporan bisnis, profil para founder, local defensible-factors, pertumbuhan dari bulan ke bulan, serta market size dalam proposal mereka.

Karena itu, untuk memperbesar kemungkinan terpilih, masing-masing startup harus mempersiapkan diri dengan baik.

Slamet Santoso, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kominfo RI, merasa bangga melihat inisiatif SSI yang setiap tahun selalu disambut baik oleh ekosistem digital Indonesia.

"Kami terus berupaya untuk melakukan ekspansi dan seleksi yang ketat, agar para startup tahap awal yang terpilih nantinya berada di posisi yang tepat untuk menerima materi praktis yang telah disiapkan oleh tim Kominfo dan jajaran praktisi startup aktif dan terkemuka. Oleh karena itu, kami mengajak founder startup tahap awal di seluruh Indonesia untuk mengirimkan lamaran terbaiknya dan berpartisipasi dalam program inkubasi nasional ini,” ungkap Slamet.

Setelah lolos melalui proses presentasi dan wawancara, nantinya 17 startup terpilih dapat mengikuti serangkaian pelatihan eksklusif selama 4 bulan, yang meliputi sesi Founder’s Camp, 1-on-1 Coaching dengan jajaran praktisi startup aktif dan terkemuka mentor profesional, hingga lokakarya pemasaran dan PMF.

Beberapa coach yang akan membina langsung para finalis SSI Batch 8 diantaranya adalah: Dimas Harry Priawan (Co-founder dan CEO Dekoruma), Moses Lo (Co-Founder & CEO Xendit), Christopher Madiam (Co-founder dan President Sociolla), Arip Tirta (Co-Founder & President Evermos), Gibran Huzaifah (Founder & CEO eFishery), dan masih banyak lagi.

Puncak dari rangkaian program Startup Studio Indonesia adalah Milestone Day, dimana para finalis berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.

Tidak hanya memberikan materi berupa ilmu, SSI juga membuka jejaring bisnis yang lebih luas bagi para startup. Tidak heran, 30-40% alumni SSI berhasil mendapatkan pendanaan tahap lanjut setelah lulus dari program.

Hingga saat ini, SSI telah memiliki 114 alumni startup dari 7 Batch yang telah mencatatkan pertumbuhan bisnis dan kenaikan traction signifikan sejak mengikuti program. Alumni SSI secara total telah mendapatkan pendanaan lebih dari Rp1 triliun ($65,8 juta).

"Karena itu, kami optimis bahwa program SSI dapat membantu semakin banyak startup tahap awal untuk scale up. Hal ini sejalan dengan misi Kominfo untuk membantu 150 startup tahap awal Indonesia untuk ‘naik kelas’ pada tahun 2024, baik dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan,” pungkas Slamet.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto