Pengiriman Laptop & PC Anjlok di Q1 2023, Mac Apple Paling Parah

Selasa, 11 April 2023 | 18:30
Apple

Studio Diplay dan MacBook Pro

Nextren.com -Industri laptop dan PC di awal tahun 2023 terpantau masih lesu dengan rendahnya pengiriman per kuartal.

Laporan perusahaan riset pasar IDC pada hari Senin (10/4) mengungkapkan bahwa pengiriman laptop dan PC global merosot tajam di Q1 2023.

IDC mencatat bahwa penurunan pengiriman laptop dan PC globalantara 29% hingga 33% dibandingkan dengan Q1 2022.

Baca Juga: Lenovo Yoga 9i dan Yoga 6 Diperkenalkan, Laptop Convertible Ramah Lingkungan

Penurunan pengirimanini berpengaruh terhadap banyak produsen laptop dan PC besar.

Menurut laporan, Apple menjadi produsen PC yang paling terdampak dengan penurunan pengiriman lebih dari 40% pada Q1 2023.

ASUS, Dell, dan Lenovo juga mengalami hal serupa dengan mencatatkan penurunan pengiriman sekitar 30% di Q1 2023.

Produsen laptop dan PC yang paling aman adalah Hawlett Packard (HP) yang mencatat penurunan 24,1%.

Reuters
Reuters

Grafik penurunan pengiriman PC dan laptop pada Q1 2023.

Baca Juga: Apple Diprediksi Rilis MacBook Air 15 dan Mac Pro di WWDC 2023

Penurunan pengiriman laptop dan PC global ini tak terlepas dari kondisi ekonomi global yang tak menentu dan inflasi yang makin tinggi.

Selain itu, sistem kerja WFH pada masa pandemi kini telah beralih ke WFO yang berarti masyarakat tak terlalu memerlukan laptop dan PC pribadi untuk menunjang pekerjaannya.

Khusus untuk Apple, catatanTechCrunchmengungkapkan bahwa transisi Apple ke chipset Apple Silicon telah membantu perusahaan menghindari masa-masa sulit yang dihadapi oleh vendor laptop Windows dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, masa kejayaan Apple M-series di tahun ini sudah mulai meredup seiring dengan menurunnya pengiriman produk mereka.

iJustine
iJustine

MacBook Air M2

Baca Juga: Pendapatan Xiaomi di Q4 2022 Anjlok, Penjualan HP Juga Lesu!

Akan Pulih di 2024?

Dilansir dari Reuters, perusahaan riset pasar IDC dan Canalys memprediksi bahwa pasar laptop dan PC akan mendapatkan momentum untuk bangkit pada tahun 2024.

"Kami memperkirakan kenaikan pasar yang sifnifikan karena konsumen ingin menyegarkan diri, sekolah-sekolah berusaha mengganti Chromebook yang sudah usang, dan bisnis beralih ke Windows 11," ujar IDC sebagaimana dikutip dari Reuters.

Kendati demikian, IDC memperingatkan industri PC dan laptop akan potensi "kesulitan panjang" jika resesi berlanjut hingga 2024.

Meski penurunan paling tajam bisa berakhir di 2023, tapi IDC memprediksi pasar akan membutuhkan waktu cukup panjang untuk bangkit kembali.

Kondisi ini tentunya juga turut berpengaruh terhadap kebijakan produsen laptop dan PC yang kemungkinan besar akan memprioritaskan pengembangan dan penjualan seri produk yang laku di pasaran.

Artinya, konsumen mungkin tidak akan melihat banyak inovasi-inovasi unik selama kondisi pasar laptop dan PC masih lesu.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto