Nextren.com -Di era digital seperti saat ini, modus penipuan online semakin canggih dan menargetkan pengguna yang lengah.
Setelah muncul modus penipuan online menyaru kurir, baru-baru ini muncul kembali jenis penipuan online baru berkedok surat tilang pelanggaran lalu lintas.
Pelaku modus penipuan online ini menyamar sebagai petugas polisi yang mengirim surat tilang ke korban melalui WhatsApp.
Pelaku sengaja menyematkan file surat tilang dengan ekstensi APK yang sebenarnya adalah malware berbahaya yang mampu menguras rekening korban dalam hitungan menit.
Baca Juga: Awas, 203 Aplikasi Berbahaya di Android dan iOS Bisa Bobol Rekening!
Jika korban tak sengaja menginstal aplikasi tersebut, malware secara diam-diam mendpatkan izin akses tak terbatas pada perangkat korban.
Modus seperti ini sebenarnya sudah terjadi sebelumnya di mana pelaku menyamar sebagai pengirim undangan pernikahan, tagihan BPJS, hingga pengirim resi kurir.
Menurut Laporan Unit 42 Network Threat Trends Research dari perusahaan cyber-securityPalo Alto, serangan malware meningkat 2 kali lipat pada tahun 2021.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa file APK Android menjadi 3 jenis pengiriman malware paling teratas.
Baca Juga: FBI Tangkap Admin BreachForums yang Digunakan Bjorka Bocorkan Data RI
Tingginya pengiriman malware berbentuk file APK ini harus diwaspadai oleh pengguna jika tidak ingin menjadi korban penipuan online.
Palo Alto merekomendasikan 5 tips yang dapat menjaga perangkat untuk tetap bersih dari malware. Simak selengkapnya berikut ini!
1. Tumbuhkan Sikap Zero Trust
Di era digital yang rawan dengan cyber-crime, pengguna wajib menumbuhkan sikap Zero Trust.
Sikap Zero Trust sendiri berarti tidak mempercayai siapa pun dan melakukan pengecekan sebelum bertindak.
Dalam konteks penipuan online APK,Jika ada aplikasi atau tautan yang tampak mencurigakan, periksa dan tentukan keabsahannya/kebenarannya sebelum membukanya.
Misalnya, sebelum mengunduh atau menginstal aplikasi di perangkat Anda, berhati-hatilah terhadap aplikasi dengan unduhan yang sedikit atau tidak memiliki ulasan.
Memiliki deskripsi buruk atau sama sekali tidak memiliki ulasan juga merupakan tanda bahaya.
Sebagai gantinya, unduh hanya aplikasi yang dapat diverifikasi. Misalnya, cari keterangan “Terverifikasi oleh Play Protect” di Google Play Store dengan nama aplikasi.
Baca Juga: Waspada, Penipuan Berkedok Suara Samaran yang Dibuat AI Marak Terjadi!
2. Selalu Amankan Akun
Langkah pengamanan akun adalah hal yang penting untuk dilakukan. Pastikan informasi sensitif kamu tidak dibagikan kepada siapa pun.
Setiap pengguna juga harus menggunakan pengelola kata sandi terpercaya untuk membuat dan mengingat kata sandi yang berbeda dan rumit untuk setiap akun.
Hindari penggunaan kata sandi yang mudah seperti “password”, “1234”, atau tanggal lahir Anda.
Pengguna juga wajib mengaktifkan verifikasi dua langkah ketika login dalam platform sosial media maupun m-banking.
Baca Juga: Apple Benahi 2 Bug Berbahaya di iOS 16.3 dan macOS 13.2, Update Yuk!
3. Browsing dengan Aman
Aktivitas browsing aman bisa dimulai dari menghindari stalker ads (iklan penguntit) dan menonaktifkan iklan berbasis minat dari Apple, Facebook, Google, dan Twitter serta tidak menerima cookie situs web.
Dianjurkan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) atau hotspot pribadi dan menghindari terhubung ke Wi-Fi publik saat menjelajah Internet.
4. Gunakan Antivirus Terpercaya
Softwareberbahaya di perangkat dapat mengundang beragam hal tidak menyenangkan, mulai dari iklan pop-up yang mengganggu, penambangan bitcoin terselubung, hingga pemindaian informasi pribadi.
Jika kamu berisiko mengeklik tautan berbahaya atau berbagi komputer dengan banyak orang dalam satu rumah, ada baiknya menyiapkan software antivirus, terutama di komputer Windows.
5. Rutin Update Sistem Operasi
Pengguna wajib meluangkan waktu untuk memeriksa update dan melakukan update keamanan jika sudah tersedia.
Melakukan update sistem operasi berarti meminimalisir celah keamanan pada perangkat HP atau komputer yang kamu gunakan.
(*)