Hal Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Membuat Kata Sandi

Senin, 06 Maret 2023 | 15:30
Tribunnews

Ilustrasi Password

Nextren.com - Maraknya penipuan dengan cara melakukan pembajakan atau hacked yang terjadi bisa kamu cegah dengan membuat kata sandi yang sulit.

Mungkin kamu malas memikirkan kata sandi yang disetiap akun jejaring sosial dan membuatnya sama semua agar mudah diingat.

Hal tersebut tentu sangat berbahaya, jika hacker mencoba untuk membobol salah satu akun kamu, tidak menutup kemungkinan akun jejaring sosial yang lainnya juga di hacked.

Maka untuk itu kamu harus membuat password atau kata sandi yang sulit untuk diketahui oleh orang lain.

Baca Juga: Profil Transfer, Fitur Baru Netflix Cegah Pengguna Untuk Berbagi Akun

Yang Tidak Boleh Terapkan Saat Membuat Kata Sandi

Jangan membuat kata sandi dengan kata-kata yang standar seperti nama karakter, brand data lain lain.

Sandi dengan nama-nama yang familiar mudah dieksploitasi dan di pecahkan oleh hacker dengan serangan brute force.

Brute Force adalah penyerang yang mengirimkan banyak kata sandi atau frasa sandi dengan harapan pada akhirnya dapat menebak dengan benar.

Kemudian hal yang tidak boleh kamu terapkan adalah membiarkan kata sandi sama selama bertahun-tahun.

Disarankan untuk mengganti kata sandi secara berkala untuk menghindari dari kemungkinan di hacked.

Baca Juga: Cara Mudah Ganti Password Instagram di Android dan iOS Tanpa Ribet

Yang Harus Diterapkan Saat Membuat Kata Sandi

Salah satu hal yang perlu kamu terapkan saat membuat kata sandi agar tidak mudah di hacked adalah menggabungkan huruf besar dan kecil.

Tak hanya itu, kamu juga perlu menambahkan kombinasi angka atau simbol khusus pada kata sandi.

Semakin banyak karakter kata atau huruf yang kamu gunakan untuk membuat kata sandi semakin sulit hacker menebak.

Misalnya membuat kata sandir seperti #M4k!n13arU, memang sulit untuk diingat namun kata sandi seperti itu lebih baik digunakan.

Untuk itu kamu harus membiasakan mencatat setiap kata sandi yang dibuat pada setiap akun jejaring sosial.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya