Nextren.com - Kemunculan ChatGPT mendorong sejumlah perusahaan untuk ikut menawarkan teknologi yang sama.
Google pun tercatat sebagi salah satu perusahaan yang mencoba untuk menyaingi kemampuan darichatbot AIbesutan OpenAI tersebut.
Perusahaan mesin pencarian itu telah memperkenalkan produk terbarunya yaitu Google Bard.
Alih-alih menawarkan kinerja AI yang mempuni, pengenalan Bard justru membuat saham Google dilaporkan anjlok 9 persen.
Hal itu terjadi karena kekeliruan yang dibuat oleh Bard ketika baru diperkenalkan minggu lalu.
Baca Juga: Negara Bagian Ukraina Timur Blokir layanan Google, Zoom dan Viber
Diketahui kalau Bard melakukan kesalahan saat menjawab pertanyaan.
Kondisi tersebut pun mendapat reaksi dari sejumlah astronom yang menyatakan bahwa jawaban yang diberikan oleh Bard tersebut adalah tidak benar.
Akibatnya, saat ini tengah tersebar informasi yang menyebut kalau CEO Google, Sundar Pichai, meminta karyawannya untuk lembur.
Dilansir dari Gizmodo, kabar tersebut beredar melalui sebuah bocoran email yang dikirimkan ke seluruh karyawan Google.
Dalam surat tersebut dikatakan bahwa Sundar Pichai mengimbau seluruh pegawai Google agar dapat bekerja lebih dari waktu yang ditentukan.
Baca Juga: Cara Mengamankan Tab Incognito Google Chrome dengan Face ID, Gampang!
CEO Google itu pun menyatakan bahwa dirinya akan menghargai staff yang ingin berkontribusi dalam durasi dua hingga empat jam.
Tujuan dari permintaan Pichai pun jelas, yaitu pengembangan Bard.
Pernyataan itu juga sudah dikonfirmasi oleh salah satu juru bicara perusahaan.
Juru bicara Google menyebut bahwa saat ini pihak perusahaan sedang melakukan pengujian untuk menyelesaikan masalah kualitas Bard.
"Pengujian dan umpan balik, dari Googler dan penguji terpercaya eksternal, merupakan aspek penting dalam meningkatkan Bard," ucapnya, dikutip dari Gizmodo.
Baca Juga: Perilisan Chatbot AI Google Bard Bikin Rugi, Karyawan Amuk CEO Google
Namun sayangnya, dalam catatan tersebut tidak diungkap bagaimana skema lembur yang diinginkan oleh CEO Google tersebut.
Ada kemungkinan kalau pihak perusahaan akan meminta karyawan lembur setiap hari demi peningkatan kinerja Bard.
Atau Google akan membagi jadwal lembur kepada setiap karyawan di masing-masing divisi dalam kurun waktu tertentu.
"Pengujian dan umpan balik, dari Googler dan penguji terpercaya eksternal, merupakan aspek penting dalam meningkatkan Bard," ucap salah satu juru bicara Google, dikutip dari Gizmodo.
Baca Juga: 5 Ekstensi Google Chrome untuk Memaksimalkan ChatGPT, Makin Akurat!
Google Bard Belum Bisa Saingi ChatGPT
Kinerja Google Bard yang masih memunculkan sejumlah keraguan pun dirasakan oleh John Hennessy.
Hennessy merupakan seorang petinggi perusahaan induk Google yakni Alphabet.
Ia menduga bahwa kemunculan Google Bard di minggu lalu sebenarnya hanya sebagai eksistensi semata.
Google dianggap hanya ingin menampilkan diri sebagai perusahaan teknologi yang juga sudah memiliki teknologi AI seperti ChatGPT.
John Hennessy pun merasa bahwa teknologi AI dari Google pun belum siap untuk bisa menandingi kemampuan ChatGPT milik OpenAI.
Dirinya merasa bahwa Google masih membutuhkan proses satu hingga dua tahun lagi untuk bisa menjadikan Bard sebagai sebuah produk matang.
Dan ia turut mengakui bahwa kemunculan ChatGPT dengan teknologi AI serta kemampuannya sempat mengejutkan Google.
(*)