Nextren.com - Beberapa waktu lalu Elon Musk lagi-lagi membuat kehebohan dengan memecat salah teknisi Twitter.
Teknisi tersebut dipecat karena Elon Musk marah jumlah penayangan tweetnya sedikit, padahal followersnya 100 juta.
Sekitar 80 orang karyawan ditugaskan untuk menyelidiki kemungkinan turunnya jumlah penyangan tweet Elon Musk.
Teknisi Twitter menjelaskan bahwa banyak pengguna twitter yang memblokir dan membisukan Elon Musk dalam beberapa bulan terakhir.
Tak hanya itu teknisi twitter juga menyelidiki kemungkinan lain dengan memeriksa potensi teknis dari data internal twitter sendiri.
CEO Twitter tersebut marah dan merasa tidak puas dengan penjelasan teknisnya yang mengatakan bahwa minat publik terhadapnya telah menurun.
Baca Juga: Twitter Blue Kurang Laku, Pelanggannya Di AS hanya 180 ribu orang
Tak hanya itu, kemarahan Elon Musk juga berpengaruh pada isi feed Twitter di halaman For You yang mendadak isinya tweet Elon Musk semua.
Hal tersebut diduga disengaja atas permintaan Elon Musk sendiri demi tweet-tweetnya bisa mendapatakann jumlah penayangan yang banyak.
Baca Juga: Instagram Merencanakan Verifikasi Berbayar Seperti Twitter Blue?
Dilansir dari Engadget, dari hasilwawancara Platformer dengan karyawan Twitter, mengatakan benar bahwa teknis Twitter membangun sistem yang menguntungkan CEO mereka sendiri.
Saat kejadian pemecatan tersebut Elon Musk mengirim pesan mendesak kepada perusaahaan untuk mengkoding tweet Elon Musk agar mendapatkan jumlah penayangannya yang tinggi.
Saat itu juga impresi Twitter mengenai Presiden Biden mendapatkan jumlah penyangan yang lebih banyak dibandingkan Elon Musk.
Hal tersebut jugalah titik poin dimana Elon Musk menyadari bahwa selama ini jumlah penayangan tweet yang ia dapatkan sangat sedikit.
Ketika itu jumlah penayangan twee Presiden Bidden mencapai 29 juta penayangan, sedangkan Elon musk hanya menghasilkan 9,1 juta penayangan.