Nextren.com - Belakangan ini penipuan online berjenis sniffing tengah ramai dibicarakan dan menimpa banyak orang.
Penipuan jenis ini sering sekali mengincar para pengguna WhatsApp dengan modus yang beragam dan menyedot rekening mereka hingga habis.
Setidaknya ada dua modus terbaru yang menjadi andalan para penipu untuk melancarkan aksinya.
Keduanya terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan pada akhir tahun 2022 dan awal 2023.
Bukan hanya puluhan, namun sudah ratusan orang ternyata sudah terjebak oleh penipu dengan modus ini.
Sebelum masuk ke daftarnya, Nextren akan menjelaskan sedikit mengenai apa itu sniffing.
Baca Juga: Kisah Fresh Graduate Korban Penipuan Online Loker, Kirim KK Sampai KTP
Sniffing adalah metode yang digunakan untuk menyadap jaringan komputer atau hp dan mencuri informasi yang dikirim melalui jaringan tersebut.
Dalam modus penipuan online, penyusup dapat menggunakan alat/aplikasi sniffing untuk mencuri informasi korbannya.
Diantaranya seperti kredensial, data pribadi, atau informasi transaksi finansial dari korban yang terhubung ke jaringan yang disadap.
Penipu dapat masuk ke sistem dengan menggunakan alat ini untuk mengambil informasi yang dikirim melalui jaringan yang tidak amandan mulai menguras rekening melalui informasi tersebut.
Untuk masuk ke hp korban, penipu harus menginstall alat/aplikasi ke dalam hp korbannya dengan mengirimi pesan WhatsApp berisikan aplikasi berformat APKlewatberbagai modus.
Nah, diartikel kali ini Nextren akan jelaskan dua modus terbaru yang bisa saja mengincar sobat dan kerabat sobat Nextren sekalian.
1. Modus sniffing lewat kiriman paket
Modus penipuan online lewat kiriman paket ini merupakan yang paling menggemparkan belakangan ini.
Di awal tahun 2023, setidaknya ada lebih dari 492 orang yang telah menjadi korban dari kebengisan penipu online.
Sebagian besar dari korban mendapatkan sebuah pesan dari orang yang mengaku akan mengirimkan paket.
Alih-alih mendapatkan gambar paket yang dikirimkan, pengguna justru diarahkan pada sebuah link berisi aplikasi berformat APK.
Aplikasi ini ternyata adalah sebuah virus malware yang dapatmenguasaihp korban apabila menginstalnya.
Setelah menginstal, tanpa disadari para korban aplikasi tersebut akan berjalan dan mencatat semua aktivitas para korbannya.
Dengan itu, para penipu dapat mengetahui dan menggunakan hp korbannyauntuk mengakses rekening, email, dan data penting lainnya.
Karena itu, sang korban tidak akan sadar bahwa saldo rekening mereka raib begitu saja.
2. Modus menggunakan undangan pernikahan digital
Setelah modus kiriman paket sudah diketahui, ternyata para penipu ini tidak kehabisan akal.
Mereka kini menggunakan modus yang lebih mulus yaitu dengan menggunakan undangan pernikahan digital.
Mengapa dibilang mulus, hal ini dikarenakan undangan pernikahan sangatlah erat dengan pertemanan dan keluarga dekat.
Nah, penipu memanfaatkan hal ini untuk mengelabui korbannya dengan mengirimkan aplikasi APK berisi aplikasi sniffing di undangan pernikahan.
Bagi yang tidak curiga, mereka akan otomatis mengklik link yang disuguhkan pelaku dan menginstal aplikasi.
Tanpa sadar mereka telah mengizinkan aplikasi untuk mengakses seluruh data bahkan menguasai hp mereka.
Seperti halnya modus kiriman paket, rekening dan semua data penting korban dapat diakses dengan sangat mudah.
Tak herang mengapa para penipu ini dapat menyedot saldo rekening korbannyadengan sangat mudah.
Lalu bagaima cara mendeteksi dan menghindari sniffing?
Hp yang terkena sniffing atau malwaresangat sulit dideteksi karena aplikasi yang digunakan penipu biasanya berjalan di latar belakang sistem hp sehingga tidak terlihat.
Namun, kamu masih bisa mendeteksinya dengan melihat ciri-ciri seperti penjelasan di bawah ini.
Biasanya apabila baterai hp kita telah terinstal aplikasi ini, hp akan terasa panas seperti bekerja terus menerus karena aplikasi tersebut tengah bekerja di belakang layar.
Selain itu, biasanya pulsa atau data akan terus terkuras lebih cepat dari sebelumnya.
Hal ini dikarenakan pelaku memakai hp kita untuk menjalankan aplikasi tersebut dengan paket data dan daya hp kita.
Satu-satunya cara agar pengguna dapat terbebas dari aplikasimalwareini adalah dengan memindahkan data hp ke perangkat lain atau komputer.
Setelah itu, pastikan untuk langsung melakukan setelah pabrik (factory reset) pada hp yang terkena virus.
Setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menghindari malware ini masuk ke dalam aplikasi kita.
Pertama adalah dengan mengupdate sistem operasi (OS) secara rutin.
Kedua, tidak menginstal apikasi dari pihak ketiga kecuali dari Google Play Store dan App Store.
Ketiga, jangan klik link atau tautan sembarangan untuk menghindari malware yang berbahaya.
Nah, itulah penjelasan mengenai dua modus penipuan online dengan metode sniffing.
Buat kamu yang penasaran dengan tips dan informasi teknologidari Nextren lainnya, pantau terus website Nextren ya!
(*)