Konten Mandi Lumpur Viral di TikTok, Pemeran Dapat Saweran Lebih Rp 9 Juta

Kamis, 19 Januari 2023 | 17:30
TikTok

Tampilan konten live TikTok nenek-nenek mandi lumpur yang viral

Nextren.com - Beberapa hari terakhir, netizen ramai membicarakan kontan viral yang tayang live lewat TikTok, yaitu konten emak-emak dan nenek mandi lumpur sambil minta saweran online.

Akun itu telah mengunggah lebih dari 30 video mandi lumpur dengan pemeran yang berbeda-beda.

Viralnya konten itu membuat para petinggi ikut bicara seperti Menteri Sosial yang bakal merilis aturan pelarangan mengemis online.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) menelusuri akun TikTok @intan_komalasari92 yang menayangkan konten emak-emak dan nenek mandi lumpur tersebut.

Dilansir kompas.com (18/1), akhirnya Polda NTB menemukan pemilik akun itu pasangan suami istri asal Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.

Kini pemilik akun TikTok dan beberapa nenek pemeran sedang diperiksa di Polres Lombok Tengah.

Baca Juga: TikTok uji coba fitur 'pengingat tidur', agar jam tidur teratur

Beberapa orang yang tampil secara live dalam akun TikTok itu punya hubungan keluarga dengan pemilik akun.

Selain itu, ada beberapa tetangga dari pemilik akun itu yang juga tampil secara live, yang disebut tampil tanpa paksaan.

Tujuan mereka membuat konten mandi lumpur itu adalah untuk mendapatkan gift (hadiah) dari penonton.

Adapun untuk hasil saweran dari penonton, para pemeran sepakat untuk bagi hasil dengan pengelola akun TikTok @intan_komalasari92.

Awal Bikin Konten

Menurut pemilik akun TikTok @intan_komalasari92, Intan Komalasari (30), awal lahirnya konten-konten live mandi lumpur.

Dia juga bercerita mengenai awal perkembangan TikTok, hingga punya banyak follower, dan memproduksi konten mandi lumpur yang viral.

Awalnya, akun medsos @intan_komalasari92 diisi konten aktivitas sehari-hari yang menarik, tapi hanya berupa keseharian biasa.

Namun setelah follower terus bertambah, suaminya (Sultan Ahyar) mengambil alih pengelolaan akun.

Sebenarnya mereka bukan pembuat konten mandi lumpur yang pertama, karena mereka baru tertarik membuat konten mandi lumpur setelah melihat konten video mandi lumpur di TikTok yang banyak ditonton.

Mereka juga pernah mencoba live konten lain, tapi tidak bisa viral seperti mandi lumpur tersebut.

Mereka membuat konten mandi lumpur cukup lama, kurang dari satu tahun. Hasilnya dibagi dengan para pemeran.

Baca Juga: TikTok Mulai Luncurkan Tampilan Video Horizontal, Berasa YouTube Nih!

Pendapatan bervariasi

Menurut Intan, pendapatan akan dibagi dengan para pemeran. Misalnya dapat Rp 2 juta, maka dibagi dua jadi sama-sama Rp 1 juta.

Dia juga menyebut pendapatan paling sedikit adalah Rp 100.000.

Terkait isu di media sosial soal yang menganggap para lansia pemeran mandi lumpur itu dieksploitasi, menurutnya itu tidak benar.

Para pemeran yang mayoritas lansia itu diklaim sukarela ingin menjadi pemeran mandi lumpur, bahkan ada yang sampai menangis minta ikut jadi pemeran.

Benarkah pra pemeran ikut mandi lumpur secara sukarela?

Seorang pemeran mandi lumpur bernama nenek Layar Sari (55) asal Desa Setanggor, Lombok Tengah, berpendapat bahwa pekerjaan itu lebih baik ketimbang bekerja sebagai petani di sawah.

Baca Juga: Viral TikTok! Penumpang Dilarang Charge HP di Tempat Publik Bandara Soetta

"Kita cepat dapat uang dari pada nyangkul di sawah, nyabit, kita di sini hanya mandi-mandi dapat uang," kata Sari ditemui Kompas.com usai live TikTok, Kamis (19/1/2023).

Bahkan, pendapatan selama 9 kali mengikuti live TikTok dengan mandi lumpur sudah mencapai lebih dari Rp 9 juta.

Hasil sawaeran online memang jauh lebih besar dan cepat, dibandingkan mereka bertani dan menyabit rumput di sawah.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto