Ikuti Amazon, Microsoft Siap PHK 10.000 Karyawan Mulai Besok

Rabu, 18 Januari 2023 | 18:30
Encity

Logo Microsoft

Nextren.com -Microsoft dikabarkan akan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada ribuan karyawan pada esok hari, Kamis (19/1/2023).

Ini merupakan kesekian kalinya perusahaan teknologimelakukan pemecatan pekerja secara besar-besaran untuk mengahdapi resesi di 2023.

Sebelumnya, raksasa media sosial Facebook juga merumahkan sebanyak 12 ribu karyawannya dengan berbagai polemik.

Bahkan, Amazon juga melakukan hal yang sama dengan memecat lebih banyak pekerja yakni 18.000 orang karena ketidakpastian ekonomi.

Kali ini, perusahaan yang terkenal dengan aplikasi Office itu juga akan mengalami nasib yang sama.

Melansir dari Sky News, sebanyak 5 persen pencari nafkah di perusahaan itu akan dirumahkan. (18/1/2023)

Dengan jumlah pekerja yang mencapai 220.000, artinya raksasa software ini akan memecat sebanyak 10.000 orang.

Namun, laporan Sky Newstidak menyebutkan kapan hari pemecatan akan dilakukan.

Menurut laporan yang dihimpun oleh Bloomberg di hari yang sama, pemulangan pekerja ini akan dilakukan besok.

Perusahaan dikabarkan akan mulai mengumumkannya di Divisi engineering perusahaan.

Pemutusan hubungan kerja ini dikatakan "jauh lebih besar" daripada pemotongan 1 persen tenaga kerja Microsoft tahun lalu.

Pemangkasan pekerjaan sebelumnya memengaruhi posisi dalam konsultasi dan solusi pelanggan dan mitra.

Pemangkasan ini juga terjadi hanya beberapa minggu setelah CEO Microsoft Satya Nadella memperingatkan tantangan dua tahun ke depan bagi industri teknologi.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Nadella mengakui Microsoft tidak "kebal terhadap perubahan global".

Ia berbicara tentang perlunya perusahaan teknologi untuk menjadi efisien untuk menghadapi Resesi.

"Dua tahun ke depan mungkin akan menjadi yang paling menantang," kata Nadella.

"Kami memang mengalami banyak percepatan selama pandemi, dan ada sejumlah normalisasi permintaan itu.

"Di atas semua itu, ada resesi nyata di beberapa bagian dunia." Pungkas Nadella.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto