Nextren.com -Popularitas TikTok Live di Indonesia semakin meningkat dan memunculkan berbagai tren konten baru.
Peningkatan popularitas TikTok Live di Indonesia ini tak terlepas dari sistem gift dan reward yang dihadirkan oleh TikTok.
Pada umumnya, pengguna TikTok menjadikan gift dan reward tersebut sebagai motivasi untuk melakukan TikTok Live.
Sayangnya, baru-baru ini mulai banyak pengguna yang membuat TikTok Live dengan konten yang membahayakan diri sendiri.
Ramainya konten self-harmdi TikTok Live ini menjadi perhatian khusus bagi netizen Twitter dan Instagram.
Netizen Twitter dan Instagram menyayangkan perkembangan konten self-harm di TikTok Live yang tak mendidik dan bermanfaat.
Baca Juga: Twitter Akan Ubah Vavigasi Tweet, Topik, dan Tren Jadi di Swipe
Tim Nextren telah mencatat beberapa keluhan pengguna Twitter dan Instagram terkait konten self-harm di TikTok.
5 Januari lalu, akun base @tanyarlfes mengunggah tweet yang berisi screenshot konten TikTok Live yang melibatkan nenek-nenek yang berendam di kolam demi mendapat gift dan reward dari viewer.
Konten TikTok Live tersebut disiarkan oleh TM Mud Bath yang kerap menyajikan konten live seseorang mandi dalam keadaan berapakaian penuh menggunakan air kotor.
Beberapa pihak berasumsi bahwa akun tersebut membayar orang-orang untuk melakukan live TikTok, termasuk nenek-nenek.
Asumsi tersebut didasarkan pada lokasi shooting live yang sama tapi dengan berbagai orang berbeda.
"Kalian tahu trend live kayak kayak gini? kepikiran nggak kalau ini kayaknya semacam komunitas gitu, para orang tua dibayar buat live begini. Dan kayaknya bukan orang tua kandung yang punya akun," ujar tweet tersebut.
Baca Juga: TikTok Bagikan Video dan Kreator Paling Tren Selama Tahun 2022
Keluhan terkait tren konten membahayakan diri di TikTok Live juga diajukan oleh komika sekaligus influencer Tretan Muslim melalui akun Instragamnya.
Tretan Muslim mengunggah hasil rekaman video live yang menunjukan wanita lansia sedang mandi tengah malam di TikTok.
"Jam 1.30 dini hari ibu ini bisa hypothermia... Bruuh you should do something @kemensosri," tulis Tretan dalam unggahannya.
Baca Juga: TikTok Update Sistem Deteksi Konten Berbahaya, Bebas Dari Video Porno
Dari sudut pandang penulis, kemunculan tren TikTok live yang cenderung self-harm ini tak terlepas dari pengaruh konten kreator YouTube yang membudayakan konten "nyentrik" yang berlebihan.
Sejak masa pandemi, kita melihat banyak YouTuber memproduksi konten prank, klik-bait, bahkan konten yang melanggar hukum.
Demi popularitas, beberapa YouTuber memilih untuk memproduksi konten nyentrik yang mampu menarik views dari banyak pengguna internet.
Bagaimana pendapat sobat Nextren terkait kemunculan tren TikTok Live yang membahayakan kreator tersebut? Bagikan di kolom komentar ya!
(*)