Nextren.com - Grup perusahaan-perusahaan big tech yang terdiri dari Apple, Amazon, meta dan Alphabet atau Google telah mengalami sejumlah kerugian selama tahun 2022.
Data tersebut dinilai telah kehilangan pasar karena membandingkan nilai pasar dari 4 Januari 2023, dengan tanggal yang sama tahun lalu.
Pada saat yang sama beberapa kekayaan individu dari orang-orang terkaya di dunia juga mengalami penurunan.
Misalnya seperti Elon Musk yang tidak lagi menjadi orang terkaya di dunia setelah kehilangan kekayaan senilai USD 212 miliar.
Untuk memahami situasi yang dialami oleh perusahaan-perusahaan besar maupun individu orang terkaya didunia tersebut, kamu perlu mempertimbangkan perubahan ekonomi yang memang terjadi selama tahun 2022.
Misalnya seperti, Amerika Serikat yang beberapa kali mengalami kenaikan suku bunga untuk menahan inflasi yang mulai meningkat akibat pandemi dan perang.
Kondisi ekonomi tersebutlah yang cukup kuat mempengaruhi brand-brand besar dari perusahaan teknologi tersebut kehilangan nilai pasar.
Terlebih dikondisi ekonomi yang sulit, masyarakat juga enggan untuk membeli produk teknologi yang tidak penting, masyarakat lebih memprioritaskan kebutuhan lainnya.
Baca Juga: Google Akan Gabungkan Tim Maps dan Waze untuk Tekan Biaya
Penurunan nilai pasar dari brand-brand besar perusahaan teknologi bisa terlihat dari penurunan belanja iklannya.
Seperti pendapatan iklan YouTube yang turun 2%, dan Google yang pertumbuhannya iklanya tidak naik begitu signifikan.
Google hanya mengalami sedikit pertumbuhan dalam penagihan dengan iklan, namun kenaikan tersebut merupakan kenaikan terburuk sejak tahun 2013.
Demikian juga dengan Meta yang mengalami penurunan pendapatan yang berasal dari iklan, dan hal ini membawa meta pada kerugian.
Terlebih Meta banyak meghabiskan uangnya untuk investasi di metaverse, dan sejauh ini metaverse tidak membawa hasil positif ke Meta.
Bahkan untuk menyelamatkan perusahaannya Meta harus melakukan PHK kepada 11 ribu karyawannya.
Baca Juga: Susul Meta, Google Juga Akan Melakukan Pemberhentian Karyawan?
Tak hanya Google dan Meta, Amazon juga mengalami kerugian yang cukup parah hingga mengharusnya perusahaannya melakukan PHK.
Pada gelombangan pertama di bulan November 2022 Amazon melakukan PHK kepada 10 ribu karyawannya, dan menyusul di gelombang kedua pada Januari 2023 yang PHK 18 ribu karyawannya.
PHK yang dilakukan Amazon tersebut adalah PHK terbesar yang pernah dialami karyawannya selama 28 tahun.
Tidak ketinggalan Apple yang juga mengalami pemburukan pada tahun 2022, namun Apple dalah salah satu perusahaan teknologi yang tidak melakukan PHK.
Meski tidak melakukan PHK, Apple mengalami penuruan produksi iPhone, terutama saat gelombang Covid-19 di China meningkat.
Strategi China untuk mewujudkan nol kasus Covid-19 mempengaruhi produksi iPhone di salah satu pabrik terbesar Apple di China yaitu Foxconn.