Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Film Avatar: The Way of Water sudah mulai tayang di bioskop Indonesia hari ini (14/12), merupakan film comeback dari film Avatar yang hadir tahun 2009.
Lebih dari 1 dekade, akhirnya 20th Century Studios menghadirkan film Avatar: The Way of Water dengan cerita kekeluargaan yang harmonis.
Nextren berkesempatan untuk menonton film Avatar: The Way of Water secara perdana pada (13/12) di bioskop Jakarta Utara.
Baca Juga: Rekomendasi 3 Film Natal 2022, Ada The Guardians of Galaxy Edisi Natal!
Sebagai gambaran untuk kalian yang belum pernah menonton film pertamanya, Avatar menceritakan tentang seorang marinir lumpuh yang bernama Jack Sully (Sam Worthington) yang memiiliki tugas ke bulan Pandora.
Ketika menjalankan misinya sebagai avatar bangsa Na'vi--suku penduduk di Pandora, Jack merasa dilema.
Dilema untuk mengikuti perintah atau melindungi Pandora yang terasa seperti rumah untuknya, hingga ia bertemu belahan jiwanya Neytiri (Zoe Saldana), yang merupakan bangsa Na'vi.
Pada film Avatar pertama, kita telah melihat perjuangan Jack yang akhirnya membelot bersama beberapa temannya untuk melindungi Pandora.
Ternyata dendam dari masa lalu tidak lah luput melainkan semakin membara yang dibahas pada film Avatar: The Way of Water.
Visualisasi CG yang Memanjakan Mata
Film Avatar: The Way of Water menyajikan visualisasi yang memanjakan mata, sebagai film scince fiction, menurut Nextren kisah avatar dengan Pandora-Nya mampu buat penonton berimajinasi dengan luas.
Ditambah lagi dengan terbukanya seluk beluk Pandora yang belum pernah dibahas, sehingga kita merasa diajak berwisata ke Pandora.
Sepertinya inilah tujuan pihak produksi untuk menyajikan comeback Avatar dengan visualisasi yang indah namun dampaknya mengurangi faktor lainnya.
Baca Juga: 3 Dokumentar Idol K-Pop Super Junior dan BTS akan tayang di Disney+
Alur Cerita Melambat
Film Avatar: The Way of Water menceritakan kehidupan selanjutnya dari keluarga Sully, Neytiri dan Jack memiliki beberapa anaknya.
Kurang lebih konsep ceritanya masih terasa sama dengan film pertama namun dengan tujuan dan beberapa hal lain yang berbeda.
Klise namun tetap menarik untuk dinikmati, apalagi terdapat nilai kekeluargaan yang bisa didapat.
Sebagai awalan, film ini masih dikatakan baik, namun dipertengahan terasa hampa atau kosong, hanya visualisasi yang memanjakan namun ceritanya terasa ditahan.
Beberapa orang mungkin tidak menyadarinya karena suguhan pemandangan Pandora yang tak dapat ditolak.
Meski begitu, bagian anti klimaks cerita berjalan dengan baik dan begitu seru (apa lagi jika kalian menonton versi IMAX di bioskop).
Baca Juga: Trailer Film Guardians of The Galaxy Vol.3 Rilis di Event CCXP22
Soundtrack atau Scoring Terasa Pas
Soundtrack atau scoring (efek suara) yang dihadirkan juga tak kalah keren dan pas di film Avatar: The Way of Water.
Hubungan antara suku Na'vi dan hewan yang digambarkan dalam film ini akan kurang jika tanpa adanya scoring yang mendukung.
Untuk keseluruhan dari scoring yang hadir terasa membuat keseluruhan film petualangan ini menjadi lebih lengkap.
Baca Juga: Netflix Telah Luncurkan Preview Club, Pelanggan Bisa Kasih Penilaian
Kesimpulan
Film Avatar: The Way of Water bisa dibilang merupakan comeback yang baik dan melebihi ekspektasi penonton khususnya Nextren.
Dengan suguhan keindahan Pandora, tentunya film ini bisa ditonton oleh keluarga dan perlu diketahui ratingnya 13 tahun ke atas.
Karena film berdurasi 3 jam lebih 10 menit, kalian perlu untuk bersiap terlebih dahulu untuk pergi ke WC atau makan agar ketika menonton bisa lebih nyaman.
Untuk ratingnya, Nextren berikan film Avatar: The Way of Water, 9/10. (*)