Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Peristiwa gempa M 5,8 baru saja terjadi pada hari Kamis (8/12) sekitar pukul 07.50 WIB.
Informasi itu pun telah dirilis oleh pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) melalui akun Twitter resmi @infoBMKG, selang beberapa menit setelah kejadian gempa terjadi.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa M 5,8 berpusat di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Secara rinci dijelaskan bahwa titik gempa yang berada di 22 km Tenggara Kota Sukabumi.
Baca Juga: Huawei Bantu Pulihkan Jaringan Telekomunikasi Di Cianjur Pasca Gempa
Catatan BMKG turut mencatat bahwa pusat gempa berada pada kedalaman 104 KM.
Dan info terkini mengenai peristiwa gempa M 5,8 tersebut juga dikatakan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa Terasa Sampai Wilayah Jakarta dan Garut
Lebih lanjut, gempa M 5,8 yang terjadi di wilayah Sukabumi itu pun dapat dirasakan hingga wilayah Jakarta.
Tim Nextren yang berada di wilayah Jakarta Barat merasakan getaran yang cukup kencang.
Baca Juga: Pasca Gempa Cianjur XL Axiata Pulihkan Jaringan dan Sediakan Akses Telepon Gratis
Lalu laporan lain pun didapatkan dari cuitan netizen di Twitter, yang turut merasakan gempa tersebut.
"Gue di Garut kerasa, malah yang kemarin gempa gue ga kerasa yang ini kerasa," tulis salah satu netizen.
"Di Bandung kerasa banget," ungkap salah satu netizen lainnya.
BMKG Peringatkan Gempa Meningkat
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dalam 30 hari terakhir ini BMKG mencatat terjadi peningkatan aktivitas kegempaan.
Karena itu, Dwikorita minta perhatian Pemda terutama di Jawa Barat, hingga Jawa Timur, dan terutama di Banten, Jawa Barat.
Baca Juga: Sesar Cimandiri Penyebab Gempa Hari Ini di Cianjur, Pernah 7 Kali Gempa Besar!
Selain Pemda, disorot pula ketidaksiapan para pengelola gedung dalam menghadapi kondisi darurat saat bencana.
Bahkan Dwikorita mengaku menyaksikan sendiri ketidaksiapan pengelola gedung di Jakarta dalam menghadapi kondisi gempa.
"Nampaknya karena di gedung publik, bukan gedung BMKG, kayaknya belum siap juga. Di Jakarta padahal, di Jakpus itu kayaknya belum siap," ujar Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/1/2022).
Karena itu dia memperingatkan pengelola gedung-gedung tinggi di Jakarta agar menyiapkan kondisi saat terjadi bencana, seperti melakukan pelatihan evakuasi bencana.
Baca Juga: Canggih! HP Xiaomi Bakal Punya Fitur Peringatan Dini Gempa Bumi
"Jadi ini warning bagi kita semua di mal, hotel, mohon siapkan kondisi tersebut. Lebih sering berlatih evakuasi mandiri terutama yang di gedung bertingkat," kata Dwikorita, seperti dilansir Tribunnews (15/1).
Pengelola gedung diminta menyiapkan tempat berlindung sementara bagi orang yang berada di gedung.
Pengelola gedung, juga harus menyiapkan jalur evakuasi yang aman.
Menurut Dwikorita, di gedung-gedung tersebut harus ada tempat berlindung sementara di lantai tinggi. Jadi sebelum kita lolos ke luar lari, sudah ada perlindungan sementara.
"Cari meja yang kokoh, atau benda apa pun yang bisa untuk melindungi diri kita dan siapkan akses jalur evaluasi jangan terhalang apa pun," tutur Dwikorita.
(*)