Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Meta sebagai perusahaan yang menaungi Instagram menanggapi tentang tren NFT (Non Fungible Token) di Indonesia.
Seperti yang kalian sudah ketahui, Instagram memiliki fitur yang mendukung kreator untuk menjual karya NFT milik mereka.
Diresmikan pada November 2022, Instagram menghadirkan fitur NFT untuk kreator dapat membagikan karya digitalnya secara meluas, tak hanya di platform NFT saja.
Baca Juga: Demam Ghozali Usai, Ilustrator Curhat Kondisi NFT Saat Ini : Turun Karena Crypto?
Namun dikabarkan tren NFT sedang menurun dikarenakan bitcoin pada tahun 2022 ini.
Meta pun menanggapi terkait hal ini, menurut RevieSylviana, Direktur KemitraanKreator Asia Tenggara, Meta, tren NFT di Indonesia masih very early atau sangat dini.
"Masih very early ya, tapi kan kalau secara fitur saat ini juga, tadi kita melihatnya, kita harus bangun dulu ekosistem sama edukasinya," ujar Revie kepada media setelah presentasi MetaID2023. (6/12)
Baca Juga: Meta Bakal Wadahi Kreator Jualan NFT Ke Pengguna Instagram, Asik Nih!
Revie pun menambahkan bahwa masyarakat Indonesia dimungkin masih mengatahui tren NFT dari permukaannya saja atau luarnya.
Sehingga dari Meta memikirkan sesuatu untuk memberikan solusi agar tren NFT ini dapat berkembang dengan baik.
Solusi yang tepikirkan oleh Revie ialah meningkatkan skill, dan untuk meningkatkannya ia merasa semuanya belum punya akses tersebut.
"Mungkin masih banyak yang taunya kayal level surfacenya aja kan oh nft, oh yaudah digital collectables, tapi untuk mengedukasi para kreator untuk bisa membuat digital collectables itu kan butuh skill khusus yang mungkin semuanya untuk saat ini belum punya akses untuk hal tersebut," jelas Revie.
Untuk menghadirkan itu semua perlu proses yang bertahap dimulai dari menghadirkan showcase-Nya terlebih dahulu, dengan fitur NFT di Instagram.
"Karena butuh digital butuh akses literasi lebih tinggi dan sebagainya, oleh karena itu makanya dari kita juga secara bertahap, contohnya kan kayak untuk NFT saat ini yang kita lakukan ialah untuk showcasenya," ungkapnya.
Baca Juga: Inilah Kampus Metaverse Pertama di Dunia dengan Ijazah NFT
Masa Depan NFT di Masa Depan Masih Menjanjikan
Dalam penjelasan Revie, menghadirkan NFT di Instagram bagi para kreator mungkin bisa membuat pangsa pasar yang baru.
Sehingga NFT masih menjanjikan untuk masa depan selain teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
"Untuk digital collectables juga kita melihatnya itu potensi salah satu yang future selain dari AR dan VR," katanya.
Baca Juga: Presiden Putin Melarang Kripto dan NFT di Rusia, Apa Alasannya?
Hal ini ia katakan dengan menyinggung kehadiran Metaverse dan Social Commerce yang bisa membantu pengembangan digital collectibles.
Sebagai penutup penjelasannya, Meta dikatakan akan terus berusaha kedepannya dalam berdiskusi apa sih kreator atau komunitas butuhkan dari sisi knowledge atau komunikasi program.
Meta juga berusaha untuk mencari talent NFT di Indonesia yang dapat membantu dari sisi edukasinya.
"Yang kita sekarang lagi cari nih talent2nya di indonesia gitu loh, siapa sih yang sudah mulai dan kita juga terus berdiskusi sama komunitas-komunitas tersebut dan juga membantu mereka dari sisi butuhnya apa sih, edukasi dari knowledgenya kah, dari komunikasi programnya lah, atau apa itu kita yang terus sekarang coba galakan untuk ngobrol dari berbagai macam komunitas dan kreators," jelas Revie. (*)