Apple Akan Pindahkan Produksi iPhone ke India dan Vietnam karena China Tak Kondusif

Minggu, 04 Desember 2022 | 17:00
Flickr

Ilustrasi perakitan iPhone di pabrik Foxconn

Nextren.com -Apple baru-baru ini dilaporkan mempercepat rencana untuk memperluas fasilitas produksi iPhone di luar China.

Laporan The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa masalah COVID-19 menjadi alasan utama pemindahan fasilitas produksi iPhone ke luar China.

Sejak akhir November 2022, produksi iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max bermasalah karena protes pembatasan COVID-19 yang berujung kerusuhan.

Hal ini membuat stok iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max langka di hampir seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Bos Apple Bungkam Saat Ditanya Seputar Pekerja iPhone di China, Ada Apa?

Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, Apple dilaporkan akan memindahkan lokasi produksi iPhone ke India dan Vietnam.

Kedua negara tersebut dipilih karena Apple telah memiliki basis produksi yang cukup besar dengan Foxconn dan mitra perakit iPhone lainnya.

Apple sendiri telah memproduksi beberapa iPhone lama di pabrik India dan Brasil.

Sedangkan Vietnam adalah pusat fasilitas produksi barang elektronik yang dijalankan oleh Luxshare dan Inventec.

2 perusahaan tersebut merupakan mitra utama yang dipercayakan merakit AirPods dan HomePod.

Baca Juga: Teknisi Modifikasi iPhone 14 Pro Max dengan Layar Lengkung Samsung, Tambah Keren!

Laporan The Wall Street Journal mencatat rencana Apple memindahkan fasilitas produksi iPhone ini akan memakan waktu yang lama dengan proses yang cukup rumit.

Pasalnya, China memiliki banyak infrastruktur dan tenaga kerja murah yang sulit ditemukan di negara lain.

Apple perlu membangun fasilitas produksi iPhone secara bertahap untuk memenuhi permintaaan yang tinggi dari konsumen global.

Apple diproyeksikan hanya mampu mengalihkan 40% produksi iPhone ke negara lainnya.

Baca Juga: Analis Sebut Apple Potong Pengiriman 20 Juta iPhone 14 Pro, Makin Langka!

Ketergantungan Apple terhadap China menjadi bumerang bagi perusahaan asal Cupertino tersebut.

Sejak perang Rusia-Ukraina berkobar, ketegangan antara China dan AS juga turut meningkat.

Meski Apple mampu menghindari gejolak-gejolak politik antara AS dan China, perusahaan masih menemui masalah terkait pembatasan pasca pandemi yang terus diterapkan oleh China.

Program zero Covid dari Xi Jinping kemudian mengakibatkan penutupan pabrik utama Foxconn yang merakit iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max.

Apple telah mengkonfirmasi bahwa kondisi tersebut mengakibatkan stok iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max selama akhir November hingga awal tahun 2023 sulit didapatkan.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto