TikTok Larang Konten Challenge Berjemur di Bawah Matahari, Bisa Bikin Kanker!

Kamis, 01 Desember 2022 | 16:00
news18

Ilustrasi aplikasi TikTok Music

Nextren.com - TikTok mengumumkan akan secara aktif melarang video yang menunjukan tanning atau menggelapkan kulit menjadi lebih coklat.

Hal tersebur dilakukan setelah mendapat peringatan dari pakar medis Australia atas konten video dengan hastaq #sunburnchallenge.

Di TikTok memang kerap menghadirkan berbagai macam challenge seperti kalkulator challenge, nationality challenge dan berbagai challenge lainnya.

Namun tidak semua challenge yang sedang tren di TikTok patut kamu ikuti, karena juga terdapat beberapa challenge yang justru membahayakan kamu.

Bahkan beberapa challenge berakibat meregang nyawa, seperti blackout challenge atau one chip challenge.

Termasuk konten video challenge yang saat ini sedang tren, terutama di Australia, yaitu#sunburnchallenge.

Baca Juga: Ini Kehidupan Personal paling banyak dibagikan di Instagram dan TikTok

Pada bulan September lalu direktur medis Melanoma Institute Australia Prof Georgina Long dan Prof Richard Scolyer berbicara di National Press Club, mempermasalahkan konten video tersebut.

Pada kesempatan tersebut pakar medis bersama seorang peraih medali emas olimpiade yang sekaligus penyintas melanoma (kanker) memperingatkan para influencer media sosial yang kerap menggaungkan sunburnchallenge.

Para pakar dan penyintas melanoma tersebut mendesak para influencer untuk memberhentikan aksi tersebut dan harunsya memberikan edukasi mengenai bahayanya berlama-lama di bawah matahari.

Baca Juga: 11 Penyebab Konten Video TikTok Dihapus Tiba-tiba, Wajib Tahu!

Menanggapi reaksi tersebut, TikTok telah mengumumkan kampanye edukasi konten anti tanning.

Kampanye tersebut akan ada pada setiap pencarian yang dilakukan pengguna TikTok mengenai, tanning, musim panas dan sunburn.

Selain itu TikTok juga akan menghapus konten terkait berjemur dibawah matahari dengan hastaq #sunburnchallenge yang telah ditonton 8,4 juta kali di TikTok.

Kampanye ini akan dilakukan dengan menargetkan pengguna TikTok dari kelompok usia antara 20 dan 39 tahun.

Target tersebut ditetapkan karena sebagian besar penderita melanoma adalah orang-orang berusia 20-39 tahun, khususnya di Australia.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber guardian