Gerakan "Menuju Smart City 2022" Bantu Wujudkan Pilar "Smart Economy" dan "Smart Branding"

Jumat, 25 November 2022 | 18:56

Gerakan Menuju Smart City 2022 diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga, termasuk warga Kecamatan Trawas di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Nextren.id -Gerakan Menuju Smart City 2022 telah berhasil membimbing 50 kabupaten/kota. Melalui gelaran ini, masing-masing kabupaten/kota diajakmembuat rencana dan inovasi pembangunan berbasis kota cerdas(smart city)guna meningkatkan kesejahteraan warga di dalamnya.

Terdapat enam pilarsmart cityyang harus dipenuhi, di antaranya adalahsmart economydansmart branding.

Pendekatansmart brandingbertujuan meningkatkan citra kota/kabupaten di mata masyarakat umum maupun pelaku industri. Sementarasmart economybertujuan menciptakan ekosistem ekonomi untuk mendongkrak ekonomi warga.

Salah satu contoh penerapan kedua pilar tersebut dapat dilihat pada Kota Dumai, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Inovasi Kota Dumai

Pada Kota Dumai, inovasismart economydilakukan melalui pembuatan aplikasi berbasissmartphone, SiNaker. Aplikasi ini dirancang untuk membantu masyarakat Kota Dumai dalam mencari lowongan pekerjaan.

Warga yang ingin mendapatkan pekerjaan bisa melakukan banyak hal di aplikasi ini, mulai dari membuat kartuAK1(kartu tanda pencari kerja) sampai program pelatihan bersertifikasi dari pemerintah.

Inovasi yang akan dirilis dalam waktu dekat ini juga akan dilengkapi dengan dukungan informasi BPJS Ketenagakerjaan, sehingga masyarakat dapat mengetahui status pembayaran jaminan sosial yang dibayarkan perusahaan.

Untuk mewujudkansmart branding, Pemerintah Kota Dumai membuat Kampoeng Kuliner bersama 40 pelaku UMKM di bidang kuliner khas Dumai.

Berlokasi di Taman Bukit Gelanggang, masyarakat lokal maupun wisatawan dapat dengan mudah menemukan makanan dan minuman sesuai selera.

Kampoeng Kuliner

Yang menarik, Kampoeng Kuliner hanya menerima transaksi pembayaran secara digital. Setiap pelaku UMKM menerima pembayaran dengan QRIS dan sarana pendukung pembayarancashlesslainnya.

Dengan begitu, setiap pelaku UMKM secara otomatis telah terhubung dengan layanan perbankan dan pengunjung pun memperoleh kemudahan dalam pembayaran.

Inovasi Kabupaten Mojokerto

Guna mewujudkan pilarsmart economy,Pemerintah Kabupaten Mojokerto membuat Klinik Bisnis On The Way untuk mewujudkanmendukung pelaku UMKM.

Sebanyak41.269 pelaku UMKM telah menikmati fasilitas konseling tentang kualitas dan diversifikasi produk, legalitas usaha, hingga konsultasi bagi calon wirausaha baru melalui klinik bisnis tersebut.

Inovasismart brandingpada Kabupaten ini juga serupa dengan Kota Dumai, yakni pameran budaya, wisata, dan ekonomi kreatif Mojo Culture Festival.

Program ini akan yang diselenggarakan di tempat-tempat yang menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Sebanyak 50 Kota dan Kabupaten Rancang Masterplan Gerakan Menuju Smart City 2022

Inovasi Kabupaten PPU

Inovasismart economydiwujudkan Kabupaten PPU melalui Sistem Informasi Harga Pasar (Siharpa). Lewat SIHARPA, masyarakat dapat mengetahui info terkini tentang harga pangan yang ada di seluruh pasar di PPU dari para pedagang sembako.

Untuk menjangkau lebih banyak kalangan, Dinas Ketahanan Pangan PPU juga telah menyampaikan informasi harga pangan melalui media sosial Instagram dan Facebook @ketahananpangan.ppu. Ke depan, program ini juga akan dilengkapi dengan dukungan transaksi jual beli melalui aplikasi atauwebsite.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga membuat situs bertajuk Pusat Promosi dan Informasi Pariwisata (Puspita) untuk memenuhi pilarsmart branding.

Selainmemuat informasi tentang lokasi wisata, Puspita juga mempromosikan UMKM milik warga di sekitarnya.

Ke depan, Puspita akan dilengkapi dengan data base hotel, vila, serta rumah makan. Diharapkan, inovasi ini dapat membantu mendongkrak pariwisata dan ekonomi masyarakat di PPU.

Cerita di atas sedikit banyak bisa menggambarkan inovasi yang lahir dari Gerakan Menuju Smart City 2022. Ada banyak inovasi lain yang lahir dari gerakan ini, karena 50 kota/kabupaten peserta Gerakan Menuju Smart City 2022 memiliki inovasi sesuai karakteristik masing-masing.

Editor : Yohanes Enggar