Nextren.com -Grab mengeluarkan survei mengenai Tren Layanan Pesan-Antar Online di Indonesia 2022.
Layanan aplikasi digital seperti Grab diketahui memang menjadi primadona saat pandemi melanda.
Dari survei yang dilakukan kepada 20.000 pengguna, 7 dari 10 responden mengatakan bahwa memesan makanan online atau belanja kebutuhan harian secara online merupakan bagian aktivitas harian.
Hal tersebut juga diakui oleh berbagai merchant, dalam survei ini menunjukan 9 dari 10 merchat mengungkapkan bahwa layanan pesanan online merupakan hal wajib bagi bisnis sekarang.
Selain itu terdapat 5 tren menarik lainnya yang ditemukan dalam survei ini.
1. Layanan pesan-antaronlinetelah menjadi gaya hidup permanen
Dari tahun 2019-2022 rata rata jumlah uang yang dihabiskan untuk berbelanja di GrabFood meningkat 54% dengan jumlah pembelanjaan terbesar yaitu Rp 9 juta.
Angka tersebut memang sudah terlihat fantastis, namun yang lebih dari pada itu terjadi pada GrabMart yang rata rata jumlah pembelanjaan meningkat tajam 90% dibandingkan tahun 2020.
Pandemi yang semakin berangsur membaik tidak membuat orang beralih untuk membeli makanan secara offline dan hal ini sepertinya menunjukan layanan pesan antar online akan menjadi gaya hidup permanen.
2. Keluarga muda paling sering menggunakan layanan pesan-antar
Lebih dari 8 kali dalam sebulan keluarga muda dengan anak di Indonesia menggunakan layanan pesan-antar makanan.
Bahkan sebanyak 80% pasangan melakukan belanja online lebih dari 10 kali dalam sebulan.
Layanan pesan antar memang sangat memudahkan, banyak pertimbangan seperti waktu untuk memasak, tidak ingin mengantri dan lain-lain.
3. Mie instan dan nasi goreng jadi favorit
Setiap menit ada 10 bungkus mie instan yang dipesan melalui GrabMart dan GrabFood dan mie instan menempati posisi paling atas barang yang sering dipesan di GrabMart.
Sedangkan untuk makanan lainnya, diantara sayur-sayuran, kopi, nasi minyak, teh, ayam goreng dan lainnya, nasi goreng merupakan akanan Indonesia yang paling sering dipesan di GrabFood.
4. Layanan pesan-antaronlinesebagai alat pencari
88% konsumen merasa dapat mengenal restoran baru berkat layanan pesan-antar makananonline.
Bahkan 74% di antaranya mengakses layanan pesan-antar makananonlinetanpa memikirkan restoran yang spesifik.
Hal ini menunjukan konsumen memesan makanan berdasarkan rekomendasi restoran dari aplikasi.
5. Merchantakan terus melakukan digitalisasi melalui bisnis layanan pesan-antar
9 dari 10merchantmerasa layanan pesan-antar online harus dimiliki untuk bisnisnya.
Hal tersebut disebabkan setiap merchant mengalami peningkatan penjualan 15% dibandingkan tidak mengakomodir layanan pesan-antar online.
Bahkan 30% hasil penjualan McDonald’s di Asiaberasal dari layanan pesan-antaronline.