Aset Rp 247,5 Triliun Bos FTX Lenyap Cuma Seminggu, Pahlawan Kripto Tumbang!

Sabtu, 12 November 2022 | 12:18
Crypto State

Ilustrasi Bos FTX Sam Bankman-Fried kehilangan USD 16 miliar dalam satu pekan

Nextren.com -Platform trading kripto, FTXTrading resmi mengajukan kebangkrutan pada hari Jumat (11/11).

Kebangkrutan FTX mengguncang industri kripto karena platform tersebut sebelumnya tercatat sebagai salah satu bursa kripto terbesar di dunia.

Bersamaan dengan pengumuman kebangkrutan FTX, Sam Bankman-Fried selaku pendiri dan CEO FTX mengundurkan diri dari kursinya.

Sam Bankman-Fried yang digadang-gadang menjadi 'Pahlawan Kripto' harus tumbang dan merelakan ratusan triliun asetnya di FTX.

Dilansir dari Bloomberg Billionaires Index, nilai asetSam Bankman-Fried turun dari 16 miliar USD atau sekitar 247,5 triliun menjadi 0 dalam waktu seminggu.

Bloomberg memperkirakan sebagian besar asetnya diikat di perusahaan, meskipun dia mungkin memiliki kepemilikan lain yang tak terlacak.

Baca Juga: GoTo Induk GoJek Bakal PHK Massal 1.000 Karyawan Agar Untung, Susul Shopee?

Pahlawan Kripto Tumbang

TumbangnyaSam Bankman-Fried menjadi tekanan besar bagi industri kripto.

Bloomberg menggambarkan tumbangnya pria yang kerap disebut SBF ini sebagai "salah satu penghancuran kekayaan terbesar dalam sejarah".

Bukan tanpa alasan, kekayaan kripto SBF pada musim semi tahun 2021 lalu dihargai UDS 26 miliar.

Namun, kekayaan SBF terus menerus anjlok setelah harga kripto anjlok dan indutri berbasis blockchain mulai lesu.

Sam bankman-Fried digadang menjadi pahlawan kripto karena membantu platform Decentralixed Exchange, SushiSwap.

Ia juga bersedia merogoh kocek dari kantong pribadinya untuk menyelamatkan industri kripto.

Pria kelahiran California ini bahkan kerap mendukung proyek-proyek kripto yang gagal seperti BlockFi, Voyager Digital, dan yang terbaru Celsius.

Bos FTX Sam Bankman-Fried

Apa Alasan Kebangkrutan FTX?

Dilansir dari Decrypt,beberapa laporan menuduh bahwa SBF menyelewengkan dana pelanggan FTX untuk menutupi kerugian di Alameda.

Alameda sendiri adalah perusahaan yang didirikan oleh SBF untuk perdagangan kripto kuantitatif yang menyediakan likuiditas di pasar kripto dan aset digital.

Namun, ketika pelanggan mulai menarik aset secara massal dan token FTT tumbang, perusahaan mengalami krisis likuiditas.

Beberapa pengguna tak bisa menarik aset yang disimpan di FTX.

Baca Juga: Elon Musk Sah Jadi Pemilik Twitter, Nilai Kripto DOGE Naik 111 Persen, Kok Bisa?

Saat ini, FTX dan perusahaan afiliasinya telah mengajukan perlindungan kebangkrutan.

SBF telah mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh pengguna FTX dan berharap bisa melakukan pemulihan kembali.

"Saya benar-benar minta maaf sekali lagi bahwa kita berakhir di sini. Semoga kita bisa menemukan cara untuk pulih dari kondisi ini. Semoga ini bisa membawa transparansi kepercayaan, dan tata kelola yang baik," tulis SBF di akun twitter pribadinya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto