Setiap pengguna akun twitter terverifikasi akan diberi waktu selama 90 hari untuk berlangganan demi mempertahankan centang biru tersebut.
Langkah ini memang terbilang cepat, terlebih Elon Musk belum genap seminggu menjadi pemilik Twitter.
Namun hal tersebut tidak mengherankan mengingat Elon Musk memang seringkali lantang mengeluarkan ide-idenya secara kontroversial.
Seperti yang sudah-sudah terjadi, ketika Elon Musk mengeluarkan ide-idenya beberapa hari kemudian timbul kontroversi yang mengikutinya.
Termasuk masalah yang kini timbul pada rencananya menerapkan biaya langganan bagi akun Twitter centang biru.
Baca Juga: Pasca Dibeli Elon Musk, Twitter Bakal Patok Tarif Verifikasi 300 Ribu Per Bulan
Dilansir dari Tech Crunch, para cyber crime tengah memanfaatkan rencana Elon Musk tersebut dengan membuat kekacauan.
Saat verifikasi Twitter berlangsung, para cyber crime mengirimkan email phishing yang dirancang untuk mencuri kata sandi pengguna Twitter.
Pengguna Twitter akan menerima email dari perusahaan yang mengaku Twitter dan tanpa disadari pengguna Twitter akan mengungkap informasi pribadi seperti kata sandi akun Twitter-nya.
Email phising tersebut meminta pengguna Twitter untuk memasukan nama akun dan kata sandi-nya ke sebuah situs yang mengaku terafiliasi dengan Twitter.
Email phising yang dikirim dari akun gmail tersebut tertaut ke Google Documents dengan tautan lain ke Situs Google, yang memungkinkan pengguna bisa menjadi host dari situs tersebut.
Sepertinya, para cyber crime sengaja membuat tautan tersebut untuk mempersulit alat pemindaian otomatis Google mendeteksi penyalahgunaan.
Beberapa saat Tech Crunch melaporkan situs ini, Google langsung menghapus situs phising tersebut dan telah dikonfirmasi Google bahwa situs tersebut bermasalah karena melanggar kebijakan program.
Baca Juga: Setelah Beli Twitter Rp 682 Triliun, Kini Elon Musk Niat Beli Vine?
Setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter, masalah keamanan siber seperti ini memang menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan.
Terlebih Twitter langsung menerapkan membebankan biaya bulanan kepada pengguna untuk fitur premium, termasuk verifikasi, secara berbarengan.
Padahal Twitter sendiripun belum memberikan kejelasan informasi mengenai seperti apa akun yang dapat terverifikasi termasuk konfirmasi keaslian akun Twitter tertentu, seperti tokoh masyarakat, selebriti dan pemerintah.
Apa yang dilakukan Elon Musk mengenai biaya langganan akun centang biru dan belum adanya kejelasan informasi juga membuat orang bertanya-tanya apakah orang biasa bisa memiliki centang biru hanya dengan berlangganan?