Nextren.com- Intel merupakan salah satu produsen komponen chipset yang populer di industri teknologi.
Tapi meski telah menjadi perusahaan multinasional, kabar terbaru menyebut kalau Intel baru saja mengonfirmasi akan PHK pegawai dalam waktu dekat.
Hal itu pun disampaikan langsung oleh CEO Intel, Pat Gelsinge, kepada Reuters baru-baru ini.
Menurut penuturan Pat, langkah Intel melakukan PHK pegawai tersebut dikarenakan keinginan perusahaan untuk menghemat biaya.
Sebagai salah satu bagian pendapatan di kuartal tiga (Q3), Intel mengumumkan untuk memotong biaya sekitar 3 miliar USD (sekitar Rp 46.7 triliun).
Baca Juga: Intel Pensiunkan Nama Prosesor Intel Celeron dan Intel Pentium Pada 2023
Dan penghematan tersebut akan dilakukan dengan cara memangkas biaya untuk gaji pegawai, dikutip dari The Verge.
Dalam wawancaranya dengan Reuters, Gelsinger pun menyebut kalau biaya pegawai Intel sendiri sebenarnya hanya sebagai pengeluaran uang relatif kecil dari seluruh kebutuhan perusahaan.
Oleh karenanya, Intel memutuskan untuk lakukan PHK pegawai untuk bisa lebih fokus dalam pengembangan pabrik-pabriknya.
Karena beberapa informasi menyebut kalau Ontel sedang membangun fasilitas di Ohio, sejak awal tahun 2022.
Proses itu pun disinyalir sudah menelan biaya sekitar 20 miliar USD.
Baca Juga: Intel dan Samsung Pamerkan Desain Layar Geser 17 Inci Pada PC
Alhasil langkah PHK pegawai yang dilakukan oleh Intel menjadi solusi yang dirasa tepat oleh pihak perusahaan.
Intel Kurangi Jam Kerja Pegawai
Kembali mengutip dari The Verge, selain PHK pegawai, Intel juga dikabarkan telah mengurangi jam kerja untuk beberapa karyawannya
Dengan skema tersebut, pihak perusahaan merencanakan adanya penghematan biaya yang diproyeksikan bakal berjumlah 8 sampai 10 miliar USD di tahun 2025.
Lantas apa alasan Intel lakukan penghematan biaya dan PHK pegawai?
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Acer Spin 5 Evo, Laptop Bertenaga Prosesor Intel Gen 12
Perubahan Ketersediaan Semikonduktor
Menurut pengamatan salah satu analisis Gartner, langkah Intel PHK pegawai dilatarbelakangi oleh perubahan ketersediaan semikonduktor.
Saat ini kondisi pasar semikonduktor di seluruh industri disebut tengah mengalami kelangkaan akibat pandemi.
Dan hal itu pun tidak hanya terjadi pada Intel, namun juga untuk pesaingnya seperti AMD dan Nvidia.
"Industri chipset berubah dari kekurangan surplus (pada awal 2023) di sejumlah perangkat," ucap analis Gartner, Gaurav Gupta, dikutip dari The Verge.
Baca Juga: Anti-Intel, Inilah Daftar Fitur MacOS Ventura yang Hanya Ada di Mac M1
"Ini akan berdampak negarif pada pendapatan di seluruh industri chip, dan biasanya, situasi ini memerlukan evaluasi ulang biaya dan margin, tambahnya.
Jadi, PHK pegawai yang dilakukan Intel dinilai sebagai satu langkah antisipasi dari perusahaan untuk bisa beradaptasi dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini.
Tapi sayangnya, Intel belum menyatakan berapa jumlah karyawan yang terdampak PHK.
Namun laporan dari Bloomberg menuebut kalau pegawai Intel di bidang penjualan dan pemasaran adalah yang paling banyak alami pengurangan jumlah orang.
(*)