Keuntungan Samsung Q3 2022 Anjlok 32 Persen, Terburuk Sejak Pandemi

Jumat, 07 Oktober 2022 | 10:24
PICXY

Ilustrasi logo Samsung yang mengalami penurunan di Q3 2022

Nextren.com -Perusahaan raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung mengalami performa kuartal yang tak terlalu optimal.

Samsung mencatat penurunan keuntungan kuartal pertama dalam 3 tahun terakhir karena permintaan pasar global yang melemah.

Dilansir dari Reuters, keuntungan kuartal Samsung menurun hingga 32% untuk Q3 2022 atau bulan Juli-September 2022.

Penurunan keuntungan Samsung ini menjadi yang pertama setelah Q1 2020 ketika perusahaan terdampak krisis pandemi global.

Baca Juga: Rencana Ambisius Samsung Memproduksi Chip Canggih Demi Kalahkan TSMC

Perusahaan chip memori dan smartphon terbesar di dunia ini mengestimasikan penurunan keuntungan menjadi USD 7,67 miliar atau sekitar Rp 116,9 triliun pada bulan Juli hingga September 2022.

Jumlah keuntungan Samsung di kuartal ini menurun 32% jika dibandingkan pada kuartal yang sama tahun 2021.

Samsung sendiri memperoleh keuntungan sekitar USD 11,1 miliar.

Baca Juga: Harga HP Second Samsung Galaxy M62 Oktober 2022, Makin Turun!

Penurunan keuntungan Samsung ini dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal.

Kenaikan inflasi, suku bunga yang tinggi, dan dampak invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan permintaan konsumen untuk produk elektronik melemah.

Lesunya pasar elektronik ini berpengaruh negatif pada pendapatan penjualan chip Samsung.

Samsung bukanlah satu-satunya perusahaan yang terdampak oleh lesunya pasar elektronik.

Reuters melaporkan bahwa perusahaan pembeli chip memori seperti vendor smartphone dan PC juga telah mengurangi pembelian.

Mereka memilih menggunakan inventaris yang ada dan menurunkan pengiriman, dan mengantarkan downcycle industry.

Analis memperkirakan harga chip memori akan terus jatuh pada kuartal ini, terutama karena turunnya permintaan smartphone.

Baca Juga: Harga HP Second Samsung Galaxy Z Fold3 512 GB Second September 2022, Turun Lebih Dari Rp 10 Juta!

Penurunan keuntungan kuartal jelas menjadi tekanan besar bagi perusahaan Samsung.

Namun, hingga saat ini Samsung masih belum membahas rencana pemotongan produksi chip memori.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto