Nextren.com - Dilansir dari nbcnews.com, layanan streaming audio Spotify pada 5 Oktober mengatakan akan mengakuisisi Kinzen, sebuah perusahaan yang telah membantu Spotify untuk mengidentifikasi konten berbahaya.
Namun, ketentuan dan kesepakatan akuisisi ini tidak diungkapkan dengan lebih mendetail.
Akuisisi ini merupakan upaya Spotify menangani konten berbahaya setelah seorang podcaster Spotify “The Joe Rogan Experience” menyebarkan informasi yang salah tentang COVID-19.
Baca Juga: Saingi Spotify, YouTube Siapkan Halaman Khusus untuk Podcast!
Kinzen, perusahaan yang berbasis di Dublin, Irlandia, memang telah bekerjasama dengan Spotify sejak tahun 2020.
Awal kerjasama antara Spotify dan Kinzen dilakukan untuk berfokus mengidentifikasi konten berbahaya terkait pemilu di seluruh dunia.
Kemudian wewenang Kinzen diperluas Spotify untuk mengidentifikasi informasi yang salah, disinformasi, dan ujaran kebencian.
Sarah Hoyle, Head of Trust and Safety di Spotify mengatakan bahwa Kinzen memberikan penawaran berupa alat dan keahliannya untuk membantu Spotify memahami konten yang ada dan tren penyalahgunaan yang muncul di Spotify.
Baca Juga: Tampilan Baru Spotify Bakal Pisahkan Konten Podcast dan Musik
Selanjutnya, Spotify akan lebih transparan dalam menentukan konten yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
Sebelumnya, untuk pertama kalinya Spotify telah menerbitkan aturan terkait dengan konten yang dapat diterima dan tidak dapat diterima pada bulan Januari dan pada bulan Juni Spotify telah membentuk Dewan Penasihat Keamanan untuk memberikan masukan tentang konten berbahaya.
Dari proses akuisisi ini, Kinzen akan memberikan catatan mengenai pasar yang mungkin berbeda demi membantu Spotify lebih efektif memoderasi konten dalam lebih banyak Bahasa.