Nextren.com - Perusahaan penyedia platform cloud Amazon Web Services (AWS) membagikan 4 pilar penting yang harus dimiliki startup untuk mendorong inovasi bisnis.
4 pilar ini diklaim dibuat didasarkan kepentingan pelanggan agar inovasi bisa dilakukan tanpa henti.
Head of Startup Business AWS ASEAN, Priya Laksi mengatakan bahwa inovasi dimulai dan diakhiri untuk pelanggan.
Dengan mencari tahu apa yang dibutuhkan pelanggan, perusahaan teknologi mampu memahami secara mendalam situasi dan konteks mereka untuk berinovasi bagi pelanggan.
Baca Juga: AWS Ungkap Perbedaan Machine Learning dan Artificial Intelligence, Jangan Keliru!
Laksmi mengungkapkan bahwa ada 4 pilar yang mendorong inovasi bisnis startup yaitu budaya, organisasi, arsitektur, dan mekanisme.
"Di Amazon, kami melakukannya denagn cara mengelompokkan inovasi di sepanjang 4 pilar berbeda yaitu budaya, organisasi, arsitektur, dan mekanisme," ujar Priya.
Budaya mengacu kepada perekrutan orang-orang untu mengoperasikan sistem inovasi sesuai dengan kepercayaan.
Kemudian pilar kedua yang mendorong inovasi adalah organisasi.
Di AWS, organisasi mampu mengatur bisnis agar cepat dan efektif. Ini merupakan salah satu perbedaan terbesar antara startup dan perusahaan tradisional.
Amazon sendiri memiliki istilah khas untuk caranya mengatur SDM agar dapat mengoptimalkan inovasi dan eksekusi ide, yang disebut dengan two-pizza teams.
Menurut analogi ini, sebuah tim tidak boleh menghabiskan lebih dari dua porsi pizza.
Artinya, masing-masing tim terdiri dari 10 orang atau kurang. Karena tim yang berukuran lebih kecil dapat membuat keputusan dengan lebih cepat, konsep two-pizza teams dipercaya semakin mendorong inovasi untuk para pelanggannya.
Baca Juga: Teknologi Masa Depan AWS Builder's Zone: Terbangkan Drone Dengan Gelombang Otak
Ketiga, pilar aksitektur dibangun dengan teknologi coul yang mendukung dan mempercepat laju inovasi dengan 3 cara yaitu:
- membuat prototype dengan cepat
- meningkatkan skala operasional dalam waktu singkat
- tak perlu menanggung biaya mahal ketika terjadi kegagalan
(*)