Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Identitas Bjorka telah terungkap dan diketahui merupakan warga negara Polandia.
Selain itu, Bjorka juga menyebut bahwa dirinya memiliki teman WNI (Warga Negara Indonesia).
Lewat akun Twitter pribadi Bjorka (@bjorkanism), ia pun mengklaim tahu bagaimana kondisi Indonesia.
"Saya punya teman baik orang Indonesia di Warsawa (salah satu kota di Polandia)," tulis Bjorka di Twitter.
Baca Juga: Bjorka Ungkap Pembunuh Munir, Netizen di Twitter: Ini Bukan Bos Besarnya
"Dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia," lanjutnya.
Dalam thread yang dipublikasi pada hari Minggu (11/9) itu juga diungkap bahwa teman WNI Bjorka adalah salah satu alasannya menlakukan aksi peretasan.
Teman WNI Bjorka Tidak Tercatat di Kemenlu
Selain itu, Bjorka turut menjelaskan secara implisit mengenai sosok teman WNI-nya.
Bjorka menerangkan kalau temannya tidak tercatat di Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) RI.
Baca Juga: 5 Aksi Bjorka di Indonesia, Dokumen untuk Jokowi sampai Data SIM Card
Ia menyebut kalau alasan itu dikarenakan adanya peristiwa di tahun 1965, yang kemungkinan adalah G30/S/PKI.
"Jangan coba lacak dia dari Kementerian Luar Negeri karena anda tidak akan menemukan apapun," ungkap Bjorka.
Ia menambahkan, "Dia tidak lagi diakui Indonesia sebagai warga negara karena kebijakan 1965 meski dia adalah orang tua yang sangat pintar."
Teman Bjorka Mahasiswa Eksil?
Adanya penuturan Bjorka ini pun menimbulkan prediksi bahwa teman WNI-nya adalah mahasiswa Eksil.
Baca Juga: Data Pribadi Menkominfo Johnny G. Plate Bocor, Bjorka: Happy Birthday!
Dihimpun dari Kompasiana, Minggu (11/9), ada sekitar ratusan mahasiswa Eksil yang dicabut paspor dan kewarganegaraannya pada era kepresidenan Soeharto.
Kala itu para mahasiswa berstatus "stateles" atau orang tanpa negara.
Mahasiswa Eksil sendiri adalah para pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri dengan beasiswa.
Alasan Bobol Data Kominfo
Melalui utas di akun Twitternya, Bjorka juga mengungkapkan alasannya mengritik pemerintah Indonesia, khususnya Kominfo.
Baca Juga: Terungkap! Inilah Identitas Bjorka dan Alasannya Retas Situs Pemerintah Indonesia!
Menurutnya, lembaga teknologi harus dipimpin oleh ahli teknologi yangberpengalaman, bukan politisi atau tentara.
"Ini adalah era baru untuk menunjukan aksi secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika oran bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar," tulisnya merujuk kepada Kominfo, Johnny G Plate.
(*)